Warga Meminta Kapolda Turun Menyaksikan Aktivitas Tambang Ilegal di Seputaran Kecamatan Moutong dan Kecamatan Taopa

Parigi747 Dilihat
iklan

PARIMO. PIJARSULTENG.- warga mengharapkan agar kapolda bisa langsung turun menyaksikan langsung aktifitas tambang ilegal di seputaran kecamatan Moutong dan Kecamatan Taopa.

Baca jugaAktivitas Tambang Emas Ilegal di Hulu Sungai Taopa. Warga Seputaran Kecamatan Moutong Siap Laporkan Koordinator Tambang

Warga dan beberapa kepala desa di seputaran kecamatan tersebut sangat kuatir dengan kondisi sungai yang sudah tercemari limbah dari aktifitas penambangan ilegal tersebut.

Tambang ini ada karena ada koordinatornya sehingga mereka berharap agar koordinator dari pertambangan itu diminta pertanggungjawabannya.

” Kita ini menginginkan kondisi alam tidak tercemar sebab sungai yang tercemari itu digunakan sebagai tempat mandi dan keperluan air bersih bagi warga setempat. Jadi kami harapkan aparat itu tidak tinggal diam kasihan kami mereka yang senang kami menderita, ” Harap Ardi diamini semua warga setempat.

Baca JugaWarga Kecamatan Moutong Keluhkan Sungai Taopa Keruh Akibat Tambang Emas Ilegal, Pihak Aparat Diminta Tegas

Apalagi kades juga keberatan. ” pemerintah terendah itu ada di tangan kades. Namun, kades saja tak mengetahui siapa di balik pertambangan yang ada di wilayahnya, ” Kata Ardi.

Pihaknya berharap koordinator kegiatan penambangan ilegal tersebut, harus diusut

Sampai hari ini berita ditayangkan masih ada aktifitas tambang yang ada di lokasi itu. “Apakah kita harus seperti masyarakat Papua ( KMB) harus brutal menolak. Supaya pemerintah dan aparat hukum tahu jika kami menolak adanya tambang ilegal. Apakah harus ada korban dulu” Ujar Ardi, bersama warga lainnya yang keberatan.

Buktinya saja di wilayah Rambai, yang menjadi bagian dari kawasan tambang ilegal, masih ditemukan tiga unit alat berat yang beroperasi aktif. Alat berat ketiga tersebut terletak di areal yang dikendalikan oleh Pak Gapur. Begitu juga di wilayah Palili yang dinahkodai oleh seseorang yang dianggap bertanggungjawab.

” Padahal kami telah melaporkan ke pihak polsek setempat tapi mereka mengarahkan lagi ke pihak polres, aparat disini terkesan takut dengan pemberhentian aktifitas tambang ilegal, entah apa yang terjadi dibalik semua ini, ” jelas mereka.

Padahal sebelumnya Kawasan ini diketahui merupakan wilayah hutan rimba yang masih tergolong alami dan berada dalam wilayah administratif Desa Gio Barat. YUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *