Proyek DAK Fisik SMK dan SMA Di Lingkungan Disdik Sulteng Ditargetkan Rampung Akhir Desember 2024

Sulteng805 Dilihat

PALU. PIJARSULTENG. COM, – Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang melekat di Dinas Pendidikan ( Disdik) Sulteng.

Saat ini proses pembangunannya sudah jalan. Semua pengerjaan pembangunan proyek ini di targetnya selesai akhir Desember 2024 mendatang, yang diperuntukkan 64 sekolah, lokasinya tersebar di 12 kabupaten dan Kota Palu.

Baca jugaTahun 2024, Disdik Melalui  Bidang Pembinan Peserta Didik SMK, Dapat Bantuan Pengadaan Seragam Siswa di 🔨

Kepala Disdik Sulawesi Tengah (Sulteng), Yudiawati, mengatakan sebanyak 64 sekolah dengan rincian SMK berjumlah 33 dan SMA berjumlah 31 yang menerima dana Fisik tahun 2024 dikerjakan secara swakelola ditargetkan rampung akhir bulan Desember tahun ini.

Untuk mengetahui proses pembangunan di lapangan, pihaknya secara intensif selalu turun ke lokasi. Selain itu pihaknya juga telah membentuk tim pengawas dinamakan Tim Advisor beranggotakan BPKP, inspektorat, kejaksaan, kepolisian, tim teknis dari cikasda, dan tenaga tenaga dari BPBJ dan dari Dinas sendiri.

” Ini tugasnya untuk membantu kami dalam pengawasan, jadi setiap pelaksanaan mereka selalu turun melakukan pengawasan secara rutin”,

” Jika umpama ada yang tidak sesuai regulasi atau tidak sesuai RAB, kita identifikasi sedini mungkin permasalahannya. Sehingga hasil yang diharapkan nantinya   sudah sesuai dengan RAB dan regulasinya, sehingga tida ada permasalahan yang berkaitan dengan hukum dan sebagainya karena apa yang kita lakukan selalu transparan, semua orang bisa memperoleh datanya dan melihat hasilnya melalui tim yang advisor, bisa mengawasi apa yang menjadi tugas dan fungsi kita di dinas pendidikan ini.”jelasnya.

Hal ini, sesuai dengan metode yang di pilih, dan di masukkan dalam Perpres nomor 7 tentang DAK.

” Tahun ini ada dua type Swakelola dan Kontraktual dengan justifikasi pertama regulasi jadi kami memilih tipe Swakelola apalagi sudah sesuai di Perpres itu yang mengatur dua metode itu. Selain itu kita melihat dari efisensi anggaran, kalau Swakelola itu anggarannya itu lebih rendah, kurang lebih 25 persen dari kontraktual, karena di kontraktual itu ada pajak, ada keuntungan dan lain sebagainya, kalau di swakelola itu tidak ada. ” bebernya.

Lanjut Kadisdik, alasan memilih Swakelola itu bisa jumlahnya lebih rendah dari kontraktual, dengan jumlah anggaran yang ditetapkan dari Kemendikbud, pihaknya bisa membantu untuk melakukan renovasi atau pembangunan baru lebih banyak sekolah yang kita dorong.

Dalam pembangunan 64 sekolah konsep Swakelola ini, melalui Dana DAK Fisik mendapatkan alokasi 200 Miliar di alokasikan ke anggaran SMK senilai Rp95 miliar dan SMA Rp51 miliar, selebihnya itu dialihkan ke peralatan dan mobiler sesuai dengan kebutuhan dan usulan sekolah, disatuan pendidikan itu, bukan hanya negeri yang dapat bantuan, namun,  sekolah swasta juga berhak mendapatkan bantuan .

” Sekolah negeri kita bantu dengan swakelola type 1 dimana kita membagi kewenangan dinas dengan sekolah dan sekolah yang akan membentuk tim panitia pembangunan sekolah dan tim itu didalamnya ada fasilitator atau tim teknis dan juga melibatkan baik sekolah atau tenaga yang kualifaik untuk melaksanakan pembangunan atau rehab itu,” jelasnya.

Dan tim pembangunan sekolah di SK kan kepala sekolah.

” Mereka bakal dikirim ke sini kita proses mereka punya anggaran, jadi anggarannya itu turun antara 25-50 persen tahap pertama, jadi kalau dia semakin banyak persentasenya, dia semakin kecil, kalau dia kecil jumlahnya ya tentu persentasenya lebih besar. Kalau di SMA itu rata-rata 30 persen. Sekarang Ini mereka dalam proses pembelanjaan pembelanjaan.”terangnya.YUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *