LP2ST Gelar Seminar Pendidikan Nasional.Guna Wujudkan Lapangan Kerja. Dihadiri Kadis Pendidikan Sulteng

Sulteng245 Dilihat

PALU. PUARSULTENG.COM, -Lembaga Pengembangan Pendidikan Sulawesi Tengah (LP2ST) menggelar Seminar Pendidikan Nasional, menghadirkan keynot speaker Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H. Rusdy Mastura dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Sulteng, Yudiawati Vidiana Windarrusliana, SKM., M.Kes,.

Narasumber lainnya Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng, dan Ketua Astekindo Sulteng, di aula Dinas Pendidikan Sulteng, Kamis (25/01/2024).

Baca JugaPijar Sekolah, Solusi Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Peserta seminar berasal dari Kepala SMA dan SMK se Sulteng, Perguruan Tionggi, lembaga-lembaga nion formal, Asosiasi profesi, dan masyarakat pemerihati pendidikan se Sulteng.

Dewan Pembina LP2ST, Dr. Muhammad Ali Kadir, yang juga bertindak sebagai ketua panitia pelaksana seminar pendidikan regional ini, membacakan laporannya mengatakan, sebagai Dewan Pembina, suatu kebanggaan bagi kami dari LP2ST dapat menyelenggarakan seminar pendidikan regional ini, sebagai bentuk sumbangsih kami di organisasi non pemerintah dalam memberikan kontribusi pemikiran bagi pendidikan di Sulteng.

Seminar pendidikan ini mengambil tema besar yaitu “Wajah Pendidikan Vokasi di Sulawesi Tengah.

” Sengaja mengambil tema menarik ini sebagai pemantik kita semua dalam memikirkan bagaimana cita-cita besar bapak Gubernur Sulteng dalam mendorong pendidikan menengah dan pendidikan tinggi kita di Sulawesi Tengah bisa menjadi kontributor terbesar terhadap angkatan kerja muda di Sulteng.

“Kita tahu bersama, Sulteng saat ini menjadi daerah industri dibelahan timur Sulteng, dan sudah menjadi rahasia umum banyak angkatan muda kita yang belum bisa mengakses secara proporsional di dalam industri-industri pertambangan di Morowali, Morowali Utara, dan Banggai,” ungkap Doktor Teknologi Pendidikan dari Universitas Negeri malang ini.

“Kami juga mendukung kampanye Gubernur yang beberapa tahun lalu mencanangkan program “Semua Bisa Kerja” ini diartikan Gubernur Sulteng adalah impian pertumbuhan Sulawesi Tengah yang banyak memberikan kontribusi di sektor pertambangan akan dikelola oleh anak-anak muda Sulawesi Tengah yang memiliki kompetensi di dunia kerja, sehingga bisa bersaing dengan angkatan kerja dari daerah lain, “ papar Ali Kadir.

Menurut Ali Kadir, seminar pendidikan ini adalah bagian dari pihaknya untuk kembali mencoba bagaimana kita semua para akademisi, praktisi, dan pemerhati pendidikan di Sulteng untuk kembali memikirkan jalan terbaik bagi masa depan daerah kita ini untuk anak cucu kita kedepan, agar pendidikan yang mereka lalui mempunyai masa depan dalam dunia kerja yang serba kompetitif dan yang serba kompetensi.

Program bersama Gubernur kita “Semua Bisa Kerja” mestinya menjadi ide besar kita semua untuk mendorong dunia pendidikan kita melakukan revitalisasi diri, baik dari aspek keseluruhan dengan dunia industri, dari aspek ketenaga pendidikan, dari aspek sarana prasarana, dan dari aspek manajemen pendidikan.

Diawal Gubernur H. Rusdy Mastura menjabat tahun 2021, pihaknya mendengar wacana tentang SMA Plus, yaitu mau mendorong SMA yang ada di Sulteng untuk juga beradaptasi dengan dunia kerja pasca sekolah, yang ingin memilih langsung masuk dunia kerja, sehingga harus ada kompetensi dasar yang dimiliki calon lulusan SMA, sehingga nantinya bisa diterima di pasar kerja.

Hal-hal seperti di atas, tambah Ali Kadir, adalah contoh nyata bahwa Pemerintah Provinsi kita secara ekplisit ingin ada revitalisasi hubungan dunia pendidikan dengan dunia industri.

Sehingga angkatan kerja kita pasca pendidikan menengah bisa mendapatkan porsi dalam dunia industri yang menjadi tenaga kerja dari luar Sulteng.

” Kami berharap seminar sehari ini bisa memberikan kontribusi yang besar terhadap dunia pendidikan kita kedepannya. Karena pendidikan vokasi yang menjadi branding pendidikan nasional kita masih jauh dari yang kita harapkan. Semoga seminar ini membawa pencerahan bagi kita semua, “seru Ali Kadir.

Sementara H. Rusdy Mastura, yang dibacakan Kadis Pendidikan Provinsi Sulteng, Yudiawati Vidiana Windarrusliana, pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan untuk mencetak tenaga kerja siap pakai agar terampil dan sesuai dengan spesifikasi kerja yang dibutuhkan pasar industri pendidikan vokasi.

Saat ini, peluang itu sangat besar sehingga perlu partisipasi angkatan kerja, peningkatan produkstifitas pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraann yang lebih pesat.

“Kita sadar bahwa era revolusi industri 4.0 menuntut adanya angkatan kerja yang adaptif, kreatif, dan memiliki keseimbangan antara hard skill dan soft skill, serta menguasai teknologi informasi (IT) namun tidak kehilangan karakter dan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia, “ kata Yudiawati.

Dalam kaitan ini program Semua Bisa Kerja merupakan terobosan dan Visi Misi Gerak Cepat pemerintah Provinsi Sulteng bertujuan membuka akses dan penciptaan lapangan kerja baru di masyarakat guna mengurangi tingkat kemiskinan dan kemiskinan terbuka.

Dengan masuknya investasi yang bertumbuhnya industri dan kebijakan hilirisasi telah menjadi benang merah bagi meluasnya kesempatan bekerja di masyarakat.

Antara lain dengan rekrutmen tenaga kerja yang masif dari berbagai perusahaan yang berinvestasi di Sulteng.

Menyambut peluang-peluang ini maka seminar yang digagas oleh LP2ST diharapkan sangat strategis sebagai langkah awal yang sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan vokasi di negeri Seribu Megalit Provinsi Sulteng yang dinantikan bersama.

Semoga hasil diskusi dan rekomendasi yang digali dari seminar ini akan menjadi acuan bagi perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam mengoptimalkan pendidikan vokasi lebih adaptif dan resp[onsif tuntutan terhadap dunia pekerjaan dan mempersiapkan generasi emas Sulteng untuk masa depan yang lebih cerah dan penuh .

“Mengingat daerah kita begitu kaya Sumber Daya Alam (SDA), maka diperlukan strategi percepatan dan loncatan yang jauh ke depan untuk mengejar ketertinggalan kita dengan daerah yang sudah lebih dulu maju.

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara (IKN) sebagai peluang yang harus direspon dengan cepat dalam rangka mengoptimalkan sektor-sektor potensi dan sel-sel perekonomian di Sulteng sebagai kawasan penyanggah IKN, penyumbang fiskal daerah, termasuk penciptaan kerja bagi masyarakat, “harap Yudiawati.

“Kita bersyukur, kata Gubernur, bahwa sepanjang tahun 2023 kinerja pembangunan Sulteng mendulang sejumlah pencapaian positif misalnya pertumbuhan ekonomi mencapai 13,06 persen, IPM kita mencapai 70,95 persen atau masuk kategori tinggi, tingkat pengangguran terbuka 2,95 persen, realkisasi investasi asing Sulteng Tercatat nomor 3 secara nasional, dan diikuti pendapatan fiskal daerah mencapai Rp 1,95 triliun atau bertambah lebih dari dua kali lipat, dari waktu ke waktu sebelumnya yang hanya Rp 900 miliar per tahun.” Paparnya. SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *