PALU PIJARSULTENG. COM– Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah melalui Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu terus berinovasi dalam mendukung program pembinaan keagamaan bagi anak binaan. Dalam rangka memperkuat kegiatan Tahfidz Qur’an, LPKA Palu kini mengintegrasikan teknologi visual dan audio interaktif di Wisma Anak Binaan sebutan blok hunian dari anak yang berhadapa hukum (ABH), Sabtu, (12/10/2024).
Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, mengungkapkan bahwa inovasi ini merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan interaktif bagi anak binaan.
Program ini dirancang untuk memudahkan anak binaan dalam menghafal Al-Qur’an, sekaligus meningkatkan pemahaman mereka melalui pendekatan yang lebih modern dan menyenangkan.
“Kami ingin memberikan metode pembelajaran yang tidak hanya efektif, tapi juga mampu membangkitkan semangat mereka untuk terus belajar dan menghafal Al-Qur’an dengan cara yang relevan di era digital ini,” terang Kafi.
Ia menekankan, bahwa pihaknya mendukung penuh program pembinaan yang berkualitas yang terus digencarkan Kemenkumham Sulteng.
Kafi juga berharap melalui inovasi tersebut, anak binaan dapat mengikuti proses pembelajaran yang lebih interaktif, seperti pemutaran ayat-ayat Al-Qur’an dengan suara yang jelas dan didukung oleh tampilan teks dan gambar yang memudahkan pemahaman.
“Diharapkan anak-anak tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami makna yang terkandung dalam setiap ayat yang mereka pelajari,” harapnya.
Sementara itu, salah satu anak binaan, AR, yang telah aktif mengikuti program Tahfidz ini, menyatakan rasa antusiasnya terhadap metode baru ini. “Dulu, saya kadang kesulitan menghafal, tapi sekarang dengan bantuan audio dan visual, saya bisa lebih cepat mengingat ayat-ayatnya. Ditambah, dengan melihat artinya, saya jadi lebih paham dan termotivasi untuk terus belajar,” ungkapnya.
Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, turut memberikan apresiasi atas langkah inovatif yang dilakukan oleh LPKA Palu.
Bersama Yudi Suseno, Kepala Divisi Pemasyarakatan, ia menilai bahwa program tersebut dapat menambah wawasan dari seluruh ABH.
“Inovasi seperti ini sangat luar biasa. Tidak hanya mendukung pembinaan keagamaan, tetapi juga membuka jalan bagi anak-anak untuk lebih dekat dengan teknologi yang bermanfaat. Saya bangga dengan upaya LPKA Palu yang terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi anak binaan,” ungkap Hermansyah Siregar.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan sinergitas antara berbagai pihak dalam mendukung program pembinaan di LPKA Palu. Tanpa adanya sinergitas, kata Hermansyah, beragam inovasi yang dilakukan tidak akan berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Kerja sama dengan berbagai lembaga terkait itu penting, termasuk dunia pendidikan dan teknologi, untuk memastikan anak-anak binaan kita mendapatkan fasilitas dan program pembinaan yang terbaik,” terangnya.
“Sinergitas ini menjadi kunci dalam menciptakan generasi muda yang tangguh dan berdaya saing,” tutup Hermansyah Siregar.Humas