PALU. PIJARSULTENG.COM,- Kemendukbangga/BKKBN Sulteng memberikan penguatan mengenai isu kependudukan pada kegiatan Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan Pemerintah Kota ( Pemkot) Palu.
Sinkronisasi kebijakan ini menuju Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) dalam rangka Pengembangan Materi Pendidikan Kependudukan bagi SLTA/MA/SLTP yang diselenggarakan oleh Dinas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB Kota Palu.
Ketua Tim Kerja Bidang Pengendalian Penduduk, Muh. Rosni, S.E., M.Si, menjelaskan mengenai kualitas keluarga di Sulawesi Tengah termasuk di Kota Palu yang tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Keluarga (Ibangga) Tahun 2023 pada sambutannya.
“Ibangga Sulteng Tahun 2023 sebesar 59,99 yang dihitung dari nilai indeks 0-100. Capaian ini meliputi tiga dimensi penilaian yakni dimensi Ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan. Indeks kebahagiaan lebih dari 70, tapi indeks kemandirian jauh lebih rendah, hanya sebesar 51. Ada kemirisan yang saya lihat di sini. Di satu sisi kita tidak mapan secara ekonomi tapi di sisi lain kita bahagia saja dan enjoy dengan keadaan ini.” ujar Moh Rosni
Kata Moh Rosni berbicara mengenai kependudukan harus melihat 3 faktor dinamika utamanya yaitu kelahiran, kematian dan persebaran penduduk. Dari 3 hal ini, kemudian dipilah lagi kedalam 2 indikator yaitu kuantitas dan kualitas penduduk.
Penduduk yang berkualitas dibangun dari keluarga yang merupakan fondasi bangsa. Pembangunan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram dan harapan masa depan yang lebih baik.
Ibangga perlu dipahami oleh tenaga pendidik SSK untuk meningkatkan wawasan dan pentingnya pemahaman mengenai kependudukan baik bagi tenaga didik maupun peserta didik. Humas-Astrid