Jalan Cumi – Cumi Bakal Menjadi Inspirasi bagi Infrastruktur di Sulteng dan di Indonesia Berbasis Mitigasi Bencana

Sulteng155 Dilihat
iklan

PALU. PIJAR SULTENG.COM Penanggungjawab PT Bumi Karsa sebagai kontraktor pelaksana dan Oriental Consultan Global Co., Ltd. sebagai konsultan supervisi. Adityo Lesmana membeberkan paket A2 BPJN Sulteng ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 138,27 miliar, mencakup rekonstruksi dan penanganan tanggul jalan cumi ( Coast Area/Paket A2 IRSL) sepanjang 2,35 Km di Kota Palu,.

Kontraknya sudah abis sejak September 2024 dan sudah PHO, Tinggal menunggu jembatan selesai baru diresmikan oleh pemerintah.

Hanya saja pihaknya masih tutup akses jalannya karena masih menunggu penyelesaian Jembatan Palu IV yang saat ini masih tahap pengerjaan.

Jalan Cumi – Cumi masih ditutup masih menunggu pekerjaan Jembatan Palu IV rampung. Foto : Istimewa

” Katanya Proyek ini menjadi salah satu prioritas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam rangka mitigasi bencana tsunami dan meningkatkan konektivitas wilayah di Kota Palu desain ini juga pertama kali di Indonesia kerjasama dengan Japan International Cooperation Agency ( JICA) ” jelas Aditya di temui di lokasi proyek di ruas Jalan Cumi – Cumi, Senin (25/1/2025)

Kata Aditya, dalam melakukan pekerjaan di lapangan penuh dengan kehati – hatian dan ketelitian mulai dari gambar rencana dan spesifikasinya diteliti dengan baik sehingga pihaknya bersama tim selalu berkoordinasi dengan pihak BPJN dan pihak konsultan pengawasnya yang diambil dari Design and Supervision Consultan Oriental Consultan Global ( OCG ) berasosiasi dengan konsultan lokal.

” Kami sangat berterima kasih karena berkat semua pihak pekerjaan. Proyek ini bisa berjalan dengan lancar meskipun ada kendala namun bisa cepat teratasi, “imbuh Aditya

Proyek ini, infrastrukturnya menggunakan konstruksinya berbasis Mitigasi Bencana mengadopsi konsep Build Back Better, mengutamakan ketangguhan infrastruktur dirancang untuk meminimalisir risiko bencana di masa depan.

Proyek ini juga memperhatikan kaida – kaida penanganan Amdal untuk pengelolaan lingkungan, termasuk pengujian kualitas air dan udara serta mitigasi dampak terhadap ekosistem lokal.

Konstruksi tanggul saja dibuat elevasi 4,95 mdpl dengan lebar badan jalan 10 meter yang berfungsi mengurangi dampak tsunami dan meminimalkan kerusakan akibat gempa bumi.

Desain tanggul di sisi miring menggunakan blok beton yang disusun dalam bentuk puzzle sehingga jika terjadi kerusakan akibat gempa bumi diharapkan hanya merusak segmen tertentu saja dan dapat diganti bagian yang rusak.

Selain itu Perkerasan jalannya berupa aspal AC-Base dengan tebal 9,5 cm, aspal AC-BC tebal 6 cm, dan aspal AC-WC Asb dengan tebal 4 cm.

Sementara pekerjaan lainnya berupa retaining wall setinggi 3-5 meter, saluran drainase berupa saluran beton bertulang U-ditch tipe DS 6a dan DS 1a, serta box culvert 7 titik sepanjang 15-35 meter.

” Desain tanggul dan jalan elevasi telah diuji melalui simulasi tsunami dan dirancang sesuai standar internasional mitigasi bencana. Dimaksudkan untuk meminimalkan dampak bencana tsunami di masa depan. Perhitungan teoritis dan simulasi bencana dilakukan sejak tahap desain awal,” jelas Adiya.

Dengan desain yang terinspirasi dari model tanggul Jepang, infrastruktur ini diharapkan mampu menahan tekanan air tsunami, sekaligus menjadi contoh pengelolaan risiko bencana yang berkelanjutan dimana pun itu.

Di ruaas STA 000 – STA 150 itu juga dibuat tanjakan dengan meninggikan elevasinya dimaksudkan untuk meredam bahaya, sehingga bisa lebih hati – hati dalam berkendara manakala ada kendaraan yang masuk dari jalan Di Ponegoro ke Jalan Cumi – Cumi secara tiba-tiba .

“Proyek.ini oleh yang merencanakan sengaja dibuat dengan konsep desain pembangunan infrastruktur yang tangguh supaya bisa menjadi fondasi ketahanan masyarakat menghadapi bencana sekaligus meningkatkan konektivitas wilayah, ” Terangnya

Sementara PPK 2,5 BPJN katanya selain mitigasi bencana, Paket A2 BPJN Sulteng. Paket ini merupakan paket pasca bencana yang sumber dananya berasal dari Loan JICA dengan nomor IP-580, yang merupakan bagian dari program Infrastructure Reconstruction Sector Loan ( IRSL) Sulteng Tahap 2. Total panjang penanganan jalan Cumi-Cumi ini ialah 2,355 km dengan berbagai item penanganan diantaranya Toe Protection, Retaining Wall DPT (Dinding Penahan Tanah), timbunan tanah, Box Culvert, saluran, blok beton dan aspal.

Proyek ini juga pro kepada rakyat yang mayoritas sebagai nelayan sehingga dibuat Box Tunnel yang berada di STA 1+800 pasisiiya pas jaraknya berada dekat Hotel Grand Duta, ini merupakan salah satu item konstruksi yang bertujuan untuk memberikan aksesibilitas nelayan ke tambatan perahu.

 

 

Box Tunnel ini juga dirancang untuk memberikan keamanan dengan adanya dinding pemecah dan pengarah ombak apabila terjadi Tsunami sehingga ombak Tsunami tidak langsung menghantam Box Tunnel jalur nelayan.

Juga dibangun saluran air berupa Box Culvert di konstruksi ini beberapa diantaranya memiliki pintu air dan setiap saluran memiliki penutup atas sehingga diharapkan kehati-hatian warga pesisir maupun pengunjung akan ancaman Buaya yang bisa tiba-tiba muncul.

Selain itu bertujuan mendukung kelancaran logistik di Kota Palu. Jalan Cumi-Cumi ruas jalan sepanjang 2,26 km itu, nantinya akan menjadi penghubung utama jalur yang terputus akibat bencana tsunami 2018, mengurangi beban jalan poros dalam kota.

Paket A2 rekonstruksi dan penanganan tanggul Jalan Cumi-Cumi ini. Nantinya Kendaraan logistik lebih cepat melewati jalan ini tanpa perlu melalui jalan dalam kota. Proyek ini juga telah disinkronkan dengan pembangunan Jembatan Palu IV untuk memastikan konektivitas optimal,.

Harmonisasi trase jalan dengan Jembatan Palu IV dilakukan sejak awal proyek, sehingga memastikan kelancaran operasional kedua infrastruktur tersebut.

Dalam hal ini, BPJN Sulteng bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palu untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat lokal.

Salah satu aspek penting adalah pemanfaatan Box Tunnel bagi nelayan setempat. Selain itu, proyek ini memperhatikan pengelolaan lingkungan, termasuk pengujian kualitas air dan udara serta mitigasi dampak terhadap ekosistem lokal.

Komitmen menyongsong hari jalan Nasional, BPJN Sulteng menegaskan komitmennya menyelesaikan proyek Paket A2 BPJN Sulteng dengan kualitas terbaik.

Proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka panjang bagi kebutuhan logistik dan mitigasi bencana, tetapi juga simbol kebangkitan masyarakat Palu dari pascabencana 2018.

” Untuk itu warga yang berada di Jalan Cumi – Cumi kelurahan Baru dan Kampung Lere maupun pengunjung diharapkan dapat menjaga aset-aset yang telah dibangun dan diadakan melalui paket konstruksi ini, sehingga fungsi dan keindahannya tetap terjaga. ” jelas PPK 2,5 BPJN Sulteng.

Lanjut dia, proyek Paket A2 BPJN Sulteng menunjukkan bagaimana pembangunan infrastruktur yang tangguh dapat menjadi fondasi ketahanan masyarakat menghadapi bencana sekaligus meningkatkan konektivitas wilayah.

Dengan pendekatan yang terintegrasi dan komprehensif, BPJN Sulawesi Tengah berharap infrastruktur ini mampu menjadi penggerak pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *