Industri Pertambangan Fondasi Masa Depan Bangsa yang Tangguh

Ekonomi, Sulteng300 Dilihat

DI tengah tantangan global untuk mencapai keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, industri pertambangan muncul sebagai kunci solusi masa depan. Dengan mengadopsi praktik inovatif dan bertanggung jawab, industri pertambangan memiliki potensi untuk menjadi pionir perubahan positif dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi planet ini.

Laporan: Syahnia Amanda YL – pijarsulteng.com

Maimuna Rahman (45) tampak duduk di bangku butut di halaman parkir bis angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP). Ibu dua anak itu, duduk di sana sejak sejam lalu. Ditemani camilan dan sebotol air mineral, ia tampak sabar.

Memainkan gawai di tangannya, sesekali kepalanya mendongak kearah parkir yang sunyi,  memastikan setiap mobil yang masuk di areal parkir di Jalan Samratulangi Palu. Ia sedang menanti seseorang dari Kabupaten Morowali. Beberapa saat kemudian, mobil bis berkelir biru masuk. Ia beringsut dari tempat duduknya, memastikan para penumpang.

Baca JugaPT Vale Borong Lima Penghargaan Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2023

Sesaat ia beranjak dari tempat duduknya, menuju pintu belakang dengan langkah tergesa. Berdiri beberapa saat, ia kemudian memeluk pria berambut tipis. Tak lama, keduanya berpindah ke mobil avanza hitam, yang membawanya keduanya ke kampungnya di Donggala.

Pada pembicaraan sebelumnya, Maimuna mengaku anaknya Ardian bekerja di industri tambang di Kabupaten Morowali. Kepulangannya kali ini ada keperluan yang mendesak.

”Dia izin beberapa hari setelah itu pulang lagi,” ucap ibu muda ini, pada Kamis 16 September 2023.

Ardian kini menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya. Ayahnya wafat saat gempa 28 September 2018 lalu. Ibunya menjual kue basah di Pasar Donggala. Lulus SMA melamar pekerjaan sebagai sopir yang menyuplai logistik di industri tambang di Morowali.

Ardian tak sendiri. Di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, banyak anak muda yang menjadi tenaga kerja di Morowali. Mereka menjadi harapan ekonomi keluarga.

SIAP DITANAM – PT Vale melakukan revegetasi yakni, usaha untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas penggunaan kawasan hutan. (foto-dok pribadi/pjs.com)

Husen Ahmad (56) warga di Tawaeli – Palu Utara, juga mengirim dua putranya menjadi tenaga kerja di sana.  Husen menuturkan, dua anaknya usai lulus dari SMK di Palu sempat bekerja di industri kerajinan rotan di Palu Utara – Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Namun pandemi yang menghajar selama dua tahun lebih, membuat sejumlah bisnis tiarap. Kakak beradik pun tak bisa melanjutkan pekerjaan mereka sebagai buruh di pabrik itu. Menyadari posisi mereka sebagai tulang punggung ekonomi, keduanya mencari peruntungan di pabrik nikel di Kabupaten Morowali – hingga akhirnya berhasil menjadi buruh. Husen mengelak merinci gaji kedua anaknya tersebut.

Namun ia menunjuk, lantai ubin, lemari es dan plafon rumah dan serta satu stel kursi empuk yang masih tampak baru. ”Ini semua dari hasil gaji anak saya. Dorang yang beli semua ini,” katanya sambil melayangkan pandangannya ke seisi rumah.

PT VALE DAN KOMITMEN MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMA

Pertambangan berkelanjutan bukan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga tentang melindungi lingkungan dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Dengan menerapkan teknologi inovatif, energi bersih, tanggung jawab secara sosial dan lingkungan, mengelola limbah dan pelibatan masyarakat, pertambangan dapat menjadi penggerak pembangunan yang berkelanjutan.

Inilah yang dilakukan oleh PT Vale, setidaknya sejak berdirinya hingga hari ini. Mengutip vale.com/in/indonesia, PT Vale menetapkan standar tinggi untuk tata kelola industri tambang. Komitmen terhadap isu tentang lingkungan hidup, sosial dan pemerintahan, menjadi bagian penting disamping memburu laba perusahaan.

Mengutip vale.com, Presiden Direktur PT Vale Tbk, Febriany Eddy, mengaku bersyukur karena penerapan bisnis yang berkelanjutan, telah menuai apresiasi dari para pihak. Apresiasi tersebut sebutnya memberikan motivasi bagi mereka untuk bergerak mewujudkan tujuan perusahaan. Yakni, meningkatkan kualitas kehidupan dan mengubah masa depan bersama dengan para pemangku kepentingan.

Perusahaan dengan kode emiten INCO tersebut, sepanjang tahun 2022, berupaya menciptakan praktik bisnis berkelanjutan dengan penerapan kinerja Lingkungan, sosial dan tata kelola (LST) yang seimbang.  Komitmen tentang isu ini, bahkan tertuang dalam empat poin yang ditandatangani oleh Direksi PT Vale pada 24 Mei 2023 di Soroako.

Untuk mengukur sejauhmana komitmen itu dijalankan, setidaknya bisa dilihat pada pengelolaan sumber daya yang bertanggung Jawab. Misalnya, penerapan teknologi mutakhir untuk pemantauan efisiensi operasional yang membantu mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dan mengurangi limbah.

Kemudian untuk pemulihan lingkungan, PT Vale melakukan revegetasi. Aktivitas pertambangan selalu meninggalkan dampak lingkungan. PT Vale dengan konsep pertambangan berkelanjutan merestorasi lahan dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem lokal. Praktik-praktik ini mencakup revegetasi, rehabilitasi tanah dan perlindungan keanekaragaman hayati. Selain itu, perusahaan ini juga mengembangkan energi berkelanjutan.

Komisaris Independen PT Vale Raden Sukhyar, pada rilis Jumat 11 Agustus 2023 mengatakan, PT Vale memastikan seluruh praktik pertambangan yang dijalankan senantiasa berpedoman pada sustainable mining dengan menerapkan good  mining practices.

”Kami fokus menjaga keseimbangan people, planet, dan profit (3P). PT Vale telah menginvestasikan hingga 1 miliar dollar AS untuk membangun tiga unit pembangkit listrik tenaga air, dan mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca lebih jauh.” ulasnya.

Komitmen terhadap perubahan iklim juga disuarakan oleh perusahaan ini. Febriany Eddy pada sesi wawancara dengan CNBC Asia 3 November 2023 mengatakan, berkomitmen mengatasi perubahan iklim melalui kontribusi  pertambangan berkelanjutan.

”Ya, harus bisa. Pertambangan harus bisa berperan dalam upaya dekarbonisasi,” ujar Febri tangkas dalam wawancara tersebut.

Baca Juga :PT Vale Pastikan Rehabilitasi DAS seluas 10.000 Hektar Berjalan Sukses

Komitmen lainnya adalah mewujudkan energi terbarukan.  PT Vale kini mempunyai PLTA tiga unit. Seluruh PLTA yang dimiliki itu, bahkan mampu memenuhi kebutuhan listrik aktivitas tambang sebesar 365 megawatt. Kebutuhan energi itu, disuplai dari PLTA Bambalano sebesar 110 megawatt dan PLTA Larona sebesar 165 megawatt. Kemudian PLTA Karebbe sebesar 90 megawatt. Tak hanya untuk kebutuhan di internal.

Perusahaan juga menyalurkan 8 megawatt kepada masyarakat melalui jaringan Perusahaan Listrik Negara. Lebih jauh, PT Vale juga merambah inovasi teknologi. Dalam rilis yang ditembuskan ke redaksi pada Rabu 7 September 2023, saat ini sudah dikembangkan teknologi Robotic Monitoring System. Teknologi ini telah beroperasi sejak Desember 2019. Fungsinya, untuk membantu perusahaan mengoperasikan bendungan dengan aman.

Ikhtiar mengejar laba, tak lantas mengabaikan tanggungjawab terhadap masyarakat. PT Vale selalu memastikan manfaat ekonomi yang adil bagi warga setempat.

Skema tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan dapat membantu membangun kemitraan yang kuat antara perusahaan dengan masyarakat di sekitarnya. Beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis 26 Oktober 2023, perusahaan menggelar Rembuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi pelaku usaha binaan PT Vale.

UMKM itu berada di empat wilayah pemberdayaan, meliputi Kecamatan Nuha, Wasuponda, Malili dan Towuti. Bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma), hajatan ini menghadiran 62 UMKM dengan beragam usaha mulai dari kerajinan dan kuliner. Kemitraan Multistakeholder yang dikembangkan PT Vale tersebut, telah membawa harapan baru yang lebih prospektif.

SIAP PANEN – Petani binaan PT Vale, memperlihatkan sawah padi yang siap panen (foto-dok pribadi/pjs.com)

NIKEL MENJADI TULANG PUNGGUNG EKONOMI SULTENG

Bijih nikel telah menjadi tulang punggung ekspor Provinsi Sulawesi Tengah, sejak sepuluh tahun terakhir. Industri ini menguasai ekspor sebelum larangan ekspor nikel berlaku Januari 2014. Arianto Sangaji yang melakukan riset bersama Perkumpulan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER), pada 2013, mengatakan, nilai ekspor biji, kerak dan abu logam mencapai 2,06 triliun atau 74,34 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah. Selain itu, industri pengolahan nikel dan industri turunan kata dia, turut pula mengubah struktur ekspor Sulawesi Tengah.

Pada tahun 2016, komponen ”besi dan baja” yakni nikel olahan dan baja nirkarat, menduduki kasta tertinggi ekspor di wilayah yang pernah dikenal sebagai penghasil eboni itu.

Lalu pada tahun 2022, sebutnya, nilai ekspor nikel olahan dan baja nirkarat mencapai Rp 243 triliun atau 85 persen dari total nilai ekspor yang dihasilkan wilayah ini. Nilai tersebut ungkap Sangaji, melonjak tajam sebesar Rp 9,61 triliun atau naik 49,15 persen dari total ekspor pada tahun 2016. Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura, pada Jumat 17 November 2023 lalu mengatakan, realisasi target periode, Januari – September 2023 sebesar Rp 83,61 triliun.

Capaian ini menempatkan Sulawesi Tengah di posisi keempat secara nasional, di bawah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur. Sedangkan untuk kabupaten/kota se Sulteng sebutnya Mastura, realisasi investasi terbesar di tempati Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Banggai dan Donggala serta Kota Palu.

”Saya optimistis realisasi investasi Sulawesi Tengah bisa tembus Rp 111.68 Triliun pada Desember 2023. Jika dilihat trendnya, angka ini bisa dicapai,” katanya yakin.

Sementara secara nasional, Industri pertambangan khususnya nikel dan turunannya telah memberikan sumbangan bagi ekonomi nasional yang siginifikan. Ekspor Nikel Indonesia meroket tajam pada 2022.

Rekor tertinggi setidaknya tercipta pada 10 tahun terakhir ini. Mengutip data BPS, volume dan nilai ekspor nikel Indonesia 2013 – 2022, pada 10 tahun terakhir nilai ekspor nikel berkisar 777,4 ribu ton. Pada tahun 2022, nilai total ekspor nikel Indonesia melonjak sekitar  USD 5,97 miliar.

Angka-angka ini tulis BPS, merupakan rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Serapan tenaga kerja sektor pertambangan, khususnya nikel pun cukup besar.

Juru bicara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedy Kurniawan mengatakan, tenaga kerja Indonesia yang terserap di IMIP hingga pekan kedua November tahun 2023, berjumlah 79.013 orang. Sepanjang tahun 2022, Indonesia paling banyak mengekspor nikel ke Tiongkok dengan pengiriman sebanyak 661,7 ribu ton.

ENERGI TERBARUKAN – PLTA Larona sebesar 165 megawatt memastikan bahwa PT Vale menggunakan energi non fosil sebagai komitmen terhadap mewujudkan industry ramah lingkungan (foto-dok pribadi/pjs.com).

MASA DEPAN PERADABAN

Industri tambang selalu menuai stigma yang tidak bagus. Di mata sebagaian kalangan, jejaknya dituding meninggalkan warisan yang tidak baik bagi lingkungan dan manusia. Namun realitas yang dialami keluarga Maimuna Rahman di Donggala dan Husen Ahmad di Tawaeli, sejatinya industri tambang tak pantas dikutuk.

Dengan tata kelola yang bertanggungjawab seperti yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk, tambang adalah masa depan kehidupan.  Industri pertambangan, seperti kilau permata yang ditemukan dalam lipatan bumi. Membawa harapan akan kemakmuran dan pertumbuhan.

Dalam setiap galian tanah, bukan hanya kekayaan mineral yang tak ternilai. Tetapi juga janji untuk membentuk masa depan yang menjanjikan. Sebagaimana cahaya mentari merayap di permukaan tambang. Demikianlah industri pertambangan menyinari jalan menuju horizon yang bercahaya bagi peradaban manusia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *