Workshop di Rio Mukti Dorong Akses Perempuan Tani ke Sumber Daya Melalui CSR

Uncategorized20 Dilihat

DONGGALA, PIJARSULTENG.COM — Workshop bertajuk “Akses terhadap Sumber Daya untuk Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani Kecil melalui Pendekatan Corporate Social Responsibility (CSR)” digelar di Desa Rio Mukti, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 27 Juni 2025.

Kegiatan ini berfokus pada penguatan kapasitas Kelompok Perempuan Tani Maju Jaya di Desa Rio Mukti agar mampu mengakses berbagai sumber daya pendukung pertanian dan ekonomi keluarga.

“Kami ingin workshop ini menjadi wadah bagi perempuan petani untuk memahami hak dan peluang mereka dalam memanfaatkan program-program CSR yang selama ini lebih banyak diakses oleh kelompok dominan,” kata Rizal dari Relawan untuk Orang dan Alam (ROA).

Ia menjelaskan, perempuan memainkan peran penting dalam pengelolaan lahan dan keuangan rumah tangga petani, namun kerap tidak mendapatkan akses dan pengakuan yang setara. Melalui pendekatan CSR yang responsif gender, Rizal berharap perusahaan dan pemerintah lebih terbuka terhadap partisipasi aktif kelompok perempuan tani.

Dalam workshop, para peserta mendapatkan materi strategi pengorganisasian kelompok perempuan, pemetaan sumber daya, hingga teknik membangun dialog konstruktif dengan perusahaan.

Ketua Kelompok Perempuan Tani Maju Jaya, Nengah Wantri, mengaku pembentukan kelompok perempuan dan pelaksanaan workshop ini membuka wawasan mereka untuk lebih aktif menyuarakan kebutuhan secara kolektif.

“Kami jadi tahu bagaimana menyusun agenda kerja kelompok dan mencoba bergerak menyuarakan kebutuhan kami. Selama ini kami hanya menunggu, sekarang kami ingin bergerak,” ujarnya bersemangat.

Sebagai tindak lanjut, workshop menghasilkan kesepakatan untuk menggelar pelatihan-pelatihan yang mendukung peningkatan pendapatan anggota kelompok. Kegiatan ini dinilai menjadi langkah strategis mendorong kemitraan yang lebih setara dan berkeadilan, serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *