Tahun 2023, BKKBN Provinsi Sulteng Berhasil Turunkan Satu Persen Angka Pravelensi Stunting, 

Daerah, Sulteng347 Dilihat

PALU.PIJARSULTENG.COM – Kerja keras yang dilakukan BKKBN Provinsi Sulteng, pada tahun 2023 berhasil menurunkan angka pravelensi stunting satu persen. Hal itu dikemukakan oleh Pembina BKKBN dari Pusat, Eli Kusnaeli saat memberikan sambutan pada Rakerda BKKBN Provinsi Sulteng di Santika Hotel, Rabu ( 27/3/2024) yang dibuka oleh Gubernur Sulteng dan di Hadiri 177 peserta.

Ia menjelaskan Sulawesi Tengah tahun 2023 terdapat 177.239 keluarga beresiko stunting berada di 13 Kabupaten/Kota. Namun Sulteng berhasil menurunkan satu persen.

Sebelumnya angka prevelensi stunting tahun 2022 mencapai 28,2 persen dan tahun 2023 menjadi 27,2 persen.

Baca jugaRakerda Tahun 2024 BKKBN Provinsi Sulteng Bahas Program Menuju Tahun Emas 2025

Diupayakan tahun 2024 bisa turun lagi, karena target nasional itu bisa menurunkan pravelensi stunting sampai 14 persen.

Diakui itu tidak gampang karena harus kerja ekstra dan perlu melibatkan semua elemen masyarakat, pemerintah dan swasta. Dan itu sudah terbukti dengan keterlibatan.semua elemen bisa turun untuk itu diharapkan tahun 2024 bisa lebih mendapat banyak dukumgan lagi.

” Saya sudah ikut selama 3 tahun di Sulteng jadi sudah melihat bagaimana kerja keras dan semangat yang dilakukannya jadi, sangat berterimakasih oleh dukungan pemerintah dan masyarakat. Baik Forum OPD dan Swasta saling bahu membahu terlibat dalam menurunkan stunting yang ditargetkan tahun 2024 menjadi 14 persen. ”

” Hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) di Indonesia khususnya Sulteng salah satu provinsi yang bisa menurunkan 1 persen angka stunting, sedangkan daerah lain naik 0,1 hingga 4 persen, nah ini patut dibanggakan apalagi tahun 2023 banyak prestasi yang diraih Sulteng diantara 38 provinsi di Indonesia,” kata Eli penyuluh utama BKKBN pusat yang menjadi pembina wilayah Sulteng.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Tenny C Soriton membenarkan jika untuk menurunkan 1 persen angka stunting itu perlu kerja ekstra itu pun di dukung dengan adanya penguatan komitmen dan peran pemerintah pusat dalam peningkatan akses kualitas pelayanan, penggerakan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.

“Ratusan keluarga itu menjadi sasaran program untuk diberikan intervensi pendampingan, berkelanjutan dan evaluasi,” jelas Tenny.

Semoga dengan adanya Rakerda ini yang mengusung tema “Optimalisasi Bonus Dekografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045”.Bisa lebih runut dalam membahas program penguatan dalam menurunkan angka stunting di Sulteng. SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *