BANGGAI.PIJARSULTENG.COM,- Desa Popisi salah satu desa yang berada di Banggai Tengah memiliki jumlah kepala keluarganya 237, mayoritas pencahariannya nelayan.

” Stunting di Desa Popisi sendiri berjumlah lima orang disebabkan oleh kurangnya sanitasi yang memadai karena jamban di Desa tersebut minim tepatnya baru siap itu 17 jamban”, ucap Sekretaris Desa Popisi Kecamatan Banggai Tengah, Wisman dalam sambutannya pada kegiatan penilaian lapangan dalam seleksi lomba kampung Keluarga Berkualitas tingkat Provinsi yang dilaksanakan di Balai Terapung Desa Popisi pada Kamis (17/08/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi Kampung KB dengan status Mandiri yang telah melaksanakan pengelolaan secara baik.
Baca Juga : 2022, BKKBN Sulteng Pertahankan Prestasi Standar Pelayanan, Kaper BKKN Sulteng: PR Penting
Lebih lanjut, Ketua Tim Kerja Pengendalian Penduduk (Dalduk) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah ( Sulteng), Muh. Rosni, SE., M.Si menjelaskan bahwa masyarakat perlu memperbaiki pola hidupnya demi mempercepat penurunan stunting di Desa Popisi, salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan kembali Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

“Manfaatkan kembali DASHAT dalam memberikan makanan yang berbahan pangan lokal atau makanan bergizi kepada berisiko stunting”, jelasnya.
Baca Juga : BKKBN Gelar Nonton Video Stunting Bareng dengan Warga Tolitoli
Anggota Tim Kerja Dalduk, Tanti Alrizda, S.Pd berharap agar pemerintah Desa dapat memberikan bantuan anggaran untuk menjalankan program DASHAT agar setiap posyandu dapat diadakan menu DASHAT yang berbeda-beda.
Tanti menambahkan bahwa anak-anak yang beresiko stunting memerlukan pendampingan khusus.
“Anak yang beresiko Stunting diperlukan pendampingan khusus dalam pemberian makanan tambahan dari kader DASHAT”, ujarnya.***