BPBD Sulteng Ingatkan Masyarakat Selalu Siap siaga Bencana

Daerah, Sulteng658 Dilihat
iklan

PALU.PIJARSULTENG.COM — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah ( Sulteng) mengingatkan masyarakat di wilayah Sulawesi bagian utara, khususnya di Kabupaten Toli-Toli dan Buol, untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi gempabumi dan tsunami.

Peringatan ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, saat ditemui di kantornya, Senin (19/08/2024).

Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Aktris Fattah Yunus. Foto: Istimewa

Akris menjelaskan bahwa barusan negara Jepang mengalami bencana di bulan Agustus ini sehingga Indonesia pada umumnya dan Sulteng pada khususnya perlu waspada sebab di Indonesia, Zona Megathrust ini terbentang di sepanjang pertemuan lempeng tektonik yang bergerak aktif, termasuk di bagian barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, hingga ke utara Sulawesi.

” Gempa dahsyat di Megathrust Nankai tersebut benar-benar terjadi dan menimbulkan tsunami maka hal ini perlu kita waspadai, karena tsunami besar di Jepang dapat menjalar hingga wilayah Indonesia termasuk Sulteng” katanya.

Meski demikian ia menegaskan gempa besar di Megathrust Nankai tersebut tidak akan berdampak terhadap sistem lempeng tektonik di wilayah Indonesia karena jaraknya yang sangat jauh, dan biasanya dinamika tektonik yang terjadi hanya berskala lokal hingga regional pada sistem Tunjaman Nankai.

setelah pergerakan lempeng tektonik yang terjadi di Jepang itu, ada kemungkinan terjadinya aktivitas tektonik di Indonesia.

Berdasarkan Peta Rawan Bencana BMKG, diantaranya wilayah Toli-Toli dan Buol termasuk area yang patut berjaga – jaga.

“Kami ingin masyarakat di Toli-Toli dan Buol tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan. Kesiapsiagaan sangat penting dalam menghadapi berbagai situasi,” ujar Akris.

Akris menambahkan meskipun itu masih dalam kajian BMKG tapi setidaknya patut waspada.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di kedua kabupaten tersebut, untuk selalu edukasi pembelajaran mitigasi meskipun sederhana namun efektif, seperti memanfaatkan meja atau benda keras di dalam rumah sebagai tempat berlindung jika diperlukan.

“Kami belajar dari pengalaman bencana di Palu sebelumnya untuk selalu waspada. Namun, yang paling penting adalah kita siap. Dan jangan panik agar bisa mengurangi risiko,” tambah Akris.

Para ahli geologi juga mengingatkan potensi gempa besar yang bisa dipicu oleh Zona Megathrust di Indonesia, termasuk di sekitar wilayah Sulawesi. Megathrust adalah patahan yang sangat panjang di bawah laut yang bisa menghasilkan gempabumi dengan Magnitudo besar berpotensi menyebabkan tsunami.

“Aktivitas tektonik di Jepang baru-baru ini menjadi pengingat akan risiko yang selalu ada dari megathrust di wilayah Indonesia.” Jelasnya

Meskipun prediksi belum mengetahui kapan terjadinya gempa besar di zona megathrust tapi sejarah telah mencatat bahwa zona ini telah memicu beberapa gempa besar dan tsunami di masa lalu.

Oleh karena itu, peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan di daerah rawan seperti Toli-Toli dan Buol menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi yang tepat dapat menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi kerusakan jika bencana terjadi.

BPBD bersama BMKG dan instansi terkait lainnya terus melakukan pemantauan dan menyebarluaskan informasi terkait megathrust dan potensi dampaknya agar masyarakat lebih siap menghadapi kemungkinan yang ada.

“Kesiapsiagaan dan pemahaman adalah kunci untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tutup Akris.YUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *