BKKBN Kolaborasi Program KKN Untad, Diharapkan Dapat Turunkan Prevalensi Stunting di Sulteng

Palu628 Dilihat

PALU, PIJARSULAWESI.COM– Hasil Pendataan Keluarga 2021 (PK21) yang merupakan sumber data mikro by name by address, dalam mewujudkan satu data Indonesia. Data PK21 diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengatasi berbagai problematika pembangunan melalui perencanaan program yang integratif.
Hal ini disampaikan Gubernur Sulteng yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum, Hukum dan Organisasi H. Mulyono, SE.Ak, MM, pada acara pembukaan diseminasi hasil PK21, Selasa (7/12/2021), di salah satu hotel di Palu.
PK21 dilaksanakan secara serentak oleh BKKBN Perwakilan di seluruh Indonesia mulai 1 April hingga 30 Juni 2021 dengan melibatkan lebih dari 4700 kader serta menggunakan 2 metode pengumpulan data yaitu online dari perangkat smartphone dan manual lewat kunjungan dari rumah ke rumah (door to door). .
Saat ini kita sedang diperhadapkan dengan masalah stunting dan pernikahan anak. Dan Provinsi Sulawesi Tengah masuk dalam 10 besar nasional penyumbang anak stunting dengan prevalensi yang cukup tinggi. Data SSGBI 2019 menyebutkan bahwa angka stunting di Sulteng berada di kisaran 31,26 persen. Sementara data pernikahan anak menurut data Susenas 2018 mencapai 58 persen.
Mengatasi hal tersebut, saat ini BKKBN Sulteng telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang disebar ke masyarakat.
Kedua, BKKBN Sulteng melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi melalui program tematik Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dan ketiga, BKKBN Sulteng menjalin kerjasama dengan pihak ketiga atau dengan yayasan-yayasan nirlaba.
“ Saya harap ketiga program strategis BKKBN ini dapat berjalan maksimal dalam upaya menurunkan angka stunting dan mencegah pernikahan anak,” ujar Mulyono.
Sementara itu, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd mengapresiasi terobosan program yang dilakukan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng Dra. Maria Ernawati, MM dalam pengentasan stunting dan pencegahan pernikahan anak.
Salah satunya melalui program KKN Tematik bekerjasama dengan Universitas Tadulako, dengan pilot project adalah di Kabupaten Donggala.
” Kolaborasi yang dilakukan oleh BKKBN Sulteng dengan Perguruan Tinggi (Untad) dalam upaya pengentasan stunting dan pencegahan pernikahan anak, merupakan terobosan yang patut untuk diparesiasi. Artinya BKKBN Sulteng selangkah lebih maju . Dan semoga dengan program KKN Tematik ini bisa menurunkan prevalensi stunting yang cukup tinggi. Tentunya BKKBN Sulteng masih sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama dari para stake holder, pemerintah daerah, masyarakat, para insan pers dan berbagai pihak lainnya, ” ujar Sukaryo Teguh Santoso. SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *