Smelter IGP Morowali Resmi Dibangun, Libatkan  Pekerja Lokal. Bakal Serap 15 Tenaga Kerja

Daerah, Ekonomi848 Dilihat

MOROWALI.PIJARSULTENG.COM,-Proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi IGP Morowali atau Blok Bahodopi resmi dimulai pembangunanannya

Proses Groundbreaking Blok Bahodopi yang dihadiri Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kabupaten Morowali. Jumat(10/2/2023)(Syahnia/Pijar.Sulteng.Com)

Proses groundbreaking dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

CEO PT Vale, Febriany Eddy mengatakan jika Sumber Daya Manusia (SDM) yang membantu proses pembangunan Smelter IGP di Blok Bahodopi diambil dari tenaga lokal, apalagi pembangunannya tersebut  butuh banyak tenaga kerja. Diperkirakan menyerap 15 ribu tenaga kerja pada fase kontruksi. Dan saat beroperasi akan menggunakan sekitar 3.500 pekerja.

” Kami akan melibatkan pengusaha dan pekerja lokal di Site Morowali. Saat ini sudah dilakukan serangkaian pelatihan teknis bagi mereka, pelatihan kelistrikan dan las termasuk mengikuti tender barang dan jasa untuk perusahaan lokal,”jelas Febriany, Jum’at (10/2/2023)

Lanjut Febriany menuturkan jika Blok Bahodopi sendiri dikerjakan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI). Sebuah perusahaan patongan PT Vale Indonesia (PT Vale) dengan dua mitranya dari China, Taiyuan Iron & Syeel (Tisco) dan Shandong Xinhai Technology (Xinhai).

Menko Airlangga yang hadir didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terkesan dengan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan PT Vale dan mitra di Blok Bahodopi.Foto : NIA/PIJAR
Menko Airlangga yang hadir didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terkesan dengan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan PT Vale dan mitra di Blok Bahodopi.Foto : (Syahnia/PijarSulteng)

Proyek dengan nilai investasi Rp37,5 triliun ini berlokasi di dua titik di Morowali. Proyek penambangan ore nikel di Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur.

Saat ini, smelter berada di kawasan yang dikembangkan PT Anugrah Tambang Industri (ATI) di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir.

Baca Juga : Petani Binaan PT Vale di Desa Kolono Morowali Panen Raya SRI Organik

Lanjut Febriany menuturkan Blok Bahodopi akan berproduksi dengan kapasitas hingga 73 ribu ton nikel pertahun. Proyek ini jadi pertambangan nikel terintegrasi rendah karbon.

Menko Perekonomian RI, Airlangga Handoko tengah memberikan sambutan di Groundbreking di Sambalangi.Jumat (10/2/2023).Foto: Syahnia/PijarSulteng

Blok Bahodopi akan jadi pabrik RKEF pertama di Indonesia yang didukung dengan pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 500 megawatt. Selain itu di area tambang disiapkan fasilitas kebun pembibitan untuk mendukung revegetasi lahan.

“Rencana-rencana ini sesuai dengan komitmen kami untuk menurunkan emisi karbon hingga 33 persen pada 2030 dan net zero emisi pada 2050,” kata Febriany.

Baca Juga : Bupati Lutim Sebut PT Vale Andil Dorong Kemandirian Sektor Pertanian

Sementara Menko Airlangga yang hadir didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terkesan dengan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan PT Vale dan mitra di Blok Bahodopi.

Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura memberikan sambutan pada Groundbreaking di Sambalangi. Foto : Syahnia/PijarSulteng
Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura memberikan sambutan pada acara Groundbreaking.Foto: Syahnia/PijarSulteng

Airlangga berharap kedua proyek tersebut bisa selesai dalam waktu 2,5 tahun.

“Satu hal yang sama amati, direksi kit dan lapangan rapi, ini jadi bukti manajemen di sini sudah berjalan baik. Semoga setelah peletakan batu pertama, diikuti oleh batu-batu lainnya,” kata Airlangga.

Baca Juga PT Vale Serahkan Sapi Kurban ke-26  Desa di Blok Bahodopi dan Blok Pomalaa

Airlangga juga meminta dukungan pemerintah daerah dan aparat untuk membantu pelaksanaan proyek yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

Investasi itu artinya lapangan kerja, satu hal yang perlu disosialisasikan ke masyarakat. Dengan konsep green mining yang diusung, kita berharap industri bisa berkembang dan wilayah sekitarnya tetap indah,” harapnya (Syahnia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *