Memperkuat Sinergitas Pengelolaan Perikanan, Kepala DKP Sulteng Hadiri Lokakarya USAID Ber-IKAN. 

Uncategorized14 Dilihat
iklan

PALU, PIJARSULTENG. COM– Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Arif Latjuba menghadiri pertemuan Pause and Reflect, serta Penyusunan Annual Workplan and Budget (AWPB) tahun ke-3 USAID Ber-IKAN dI Kalimantan Barat, 29 Juli – 2 Agustus 2024. AWPB tahun ke-3 adalah periode 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan program Pengelolaan Perikanan Kolaboratif atau Bersama Kelola Perikanan (USAID Ber-IKAN) yang dilaksanakan selama 5 Tahun di delapan provinsi di Indoensia,” kata Kepala DKP Sulteng, M. Arif Latjuba,SE, M.Si., dihubungi dari Palu, Selasa (30/7/2024).

Pertemuan Pause and Reflect, serta Penyusunan Annual Workplan and Budget (AWPB) tahun ke-3 USAID Ber-IKAN dI Kalimantan Barat, 29 Juli – 2 Agustus 2024. Foto: Istimewa

Kegiatan dalam rangka membangun sinergitas dalam memperkuat tata kelola perikanan ini dilaksanakan melalui kontrak di bawah Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), yang akan memperkuat kemandirian pemangku kepentingan sektor swasta dan publik Indonesia.

Tujuannya, mengembangkan, melaksanakan, dan mempertahankan strategi pengelolaan perikanan kolaboratif dengan mendukung Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan adil.

Dengan fokus pada koordinasi dan kemitraan multipihak, USAID Ber-IKAN menggunakan pendekatan berbasis pasar, untuk memperkuat pengelolaan perikanan lokal.

Kemitraan antara aktor publik, swasta, dan masyarakat di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPPNRI) akan memberi insentif pada penerapan, pemantauan, dan penegakan mekanisme kepatuhan.

Kemitraan juga akan membuka investasi dan sumber daya swasta yang memperluas akses pasar dan memperkuat penghidupan SSF dan komunitas nelayan, dengan fokus pada perempuan dan kelompok marjinal lainnya.

Kepulauan Togean Diusulkan Jadi Wisata Super Prioritas, Gubernur Sulteng Keluarkan 2 Instruksi. Dihadiri 8 Provinsi Guna Evaluasi Program Kegiatan Memperkuat Sinergitas Pengelolaan Perikanan, Kepala DKP Sulteng Hadiri Lokakarya USAID Ber-IKAN di Kalbar

Kegiatan lokarya USAID Ber-IKAN ini untuk mengevaluasi dari kegiatan kegiatan yang menggabungkan kolaborasi strategis, pembelajaran berkelanjutan, dan manajemen adaptif dalam seluruh komponen kegiatan proyek untuk memaksimalkan pencapaian hasil yang diharapkan.

USAID Ber-IKAN akan mengadakan sesi pembelajaran untuk memastikan pembelajaran berlangsung, sebagai proses berulang dalam semua kegiatan, yang memberikan umpan balik untuk perbaikan implementasi.

Untuk memungkinkan proses yang komprehensif, lokakarya yang dibuka oleh Fery Sutyawan, Ph.D mewakili Direktur Pengelolaan Sumberdaya Ikan KKP RI ini akan melaksanakan sesi pembelajaran dalam dua tahap. Sesi pembelajaran internal dan jeda & refleksi. Kemudian akan dilanjutkan dengan tahap akhir penyusunan rencana kerja, hingga pengumpulan masukan dari pemangku kepentingan utama.

Kegiatan ini dihadiri oleh kepala dinas Kelautan dan Perikanan dari 8 provinsi, USAID Indonesia, KKP dan Implementer program USAID Ber-Ikan, serta Gubernur Kalimantan barat yang diwakili oleh Asisten 2 Setda Provinsi Kalimantan Barat, Ignatius IK.

“Kegiatan lokakarya ini sangat penting dilakukan untuk sinkronisasi dan sinergitas program antara Dinas Kelautan Provinsi Sulawesi Tengah dan USAID Ber-Ikan, sehingga implementasi program di tahun ke -3 lebih optimal,” kata Arif Latjuba.

Secara spesik kegiatan Lokakarya merupakan bagian dari refleksi Internal USAID Ber-IKAN dan menjadi bagian integral dari sesi pembelajaran yang akan memberikan staf USAID Ber-IKAN kesempatan mengidentifikasi pembelajaran dan membuat rekomendasi untuk penguatan bagi pelaksanaan kegiatan berikutnya.

Melalui sesi pembelajaran ini, USAID Ber-IKAN akan berupaya memahami aspek yang berhasil dilaksanakan dan dicapai dengan baik, aspek yang perlu untuk dikuatkan, efisiensi, dan pendekatan yang bisa dikembangkan secara lebih strategis.

Proses ini akan memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh pemangku kepentingan dan akan membantu USAID Ber-IKAN untuk mengatasi kesenjangan dan menginformasikan adaptasi berbasis bukti.

USAID Ber-IKAN akan bekerja secara kolaboratif dengan pihak internal di antaranya, tim Ber-IKAN, PMU, dan subkontraktor, serta pihak eksternal seperti pemangku kepentingan utama, penerima manfaat, dan project USAID terkait lainnya. SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *