PALU, PIJARSULAWESI.com- Bupati Banggai Amirudin Tamoreka mengungkapkan masih banyak masyarakat memiliki anggapan bahwa terkonfirmasi positif COVID-19 merupakan aib sehingga mereka enggan untuk menjalani isolasi atau dirawat di rumah sakit.
“Setelah kondisi gawat, masyarakat baru mau dirawat,” kata Bupati Banggai Amirudin Tamoreka saat menyampaikan laporannya kepada Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura melalui zoom meeting, Jumat (20/8/2021). Kegiatan tersebut diikuti oleh 4 bupati se-Sulawesi Tengah, yaitu Bupati Banggai, Bupati Buol, Bupati Parigi Moutong dan Bupati Sigi.
Bupati Banggai juga mengakui tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19 di daerah yang dipimpinnya masih rendah.
Hal senada disampaikan Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai. Menurutnya, tingkat kepatuhan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sangat rendah walaupun sudah dilakukan imbauan dan peringatan oleh pemerintah setempat.
Sementara Bupati Buol Amirudin Rauf melaporkan kasus jemput paksa jenazah COVID-19 yang terjadi Kamis (19/8/2021) di Rumah Sakit Mokoyurli Buol sudah terselesaikan dengan baik. “Pemerintah dan unsur Forkopimda akan terus melakukan penanganan untuk mengimbau masyarakatagar lebih patuh mengikuti protokol kesehatan,” kata Amirudin Rauf yang akrab disapa dr Rudi itu.
Adapun Bupati Sigi Muhammad Irwan melaporkan bahwa saat ini trend penurunan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Sigi sudah mulai kelihatan. Kini, Kabupaten Sigi sudah turun dari zona merah ke zona orange .
“Semoga kerja keras Satgas dan TNI Polri ke depan lebih baik lagi sehingga penurunan kasus terus terjadi,” kata Irwan.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura , menyampaikan harapannya semoga penangan COVID-19 terus ditingkatkan dan terus diambil kebijakan- kebijakan strategis.
“Koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penanggulangan COVID-19 di daerahnya masing-masing,” kata Rusdy Mastura. Biro Adpim Pemprov
