PALU.PIJARSULTENG.COM– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar kegiatan training of trainer (TOT) Fasilitasi Kehumasan Provinsi Sulteng dengan Stakeholder dan Instansi Terkait Dalam Rangka Pengembangan Kehumasan, Kamis (30/5/2024) di Swissbell Hotel Palu.
Kegiatan TOT, dihadiri beberapa stakeholder, diantaranya Kominfo provinsi, TNI, Polri, Untad, KPU kabupaten/kota, dan tamu undangan lainnya.
Pemateri pada kegiatan TOT kehumasan, disampaikan oleh Muhammad Tasrif Siara, dan dipandu oleh Kepala Bagian Tehnis Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Sekertariat KPU Sulteng, Cherly Trisna Ilyas. SH. MH.
Dalam keterangannya kepada sejumlah media, Komisioner KPU Sulteng, Nisbah menyampaikan bahwa kegiatan TOT, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagaimana strategi dalam mengelola isu pilkada dalam kelembagaan KPU.
Dimana pada moment pemilihan kepala daerah, terdapat berbagai tahapan yang harus disampaikan kepada masyarakat.
“ Kini KPU tela melounching RPP Protcast guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu mendatang agar tahapan demi tahapan di Pilkada ini bisa tersampaikan kepada masyarakat. Komunikasi kita harus terus berjalan. Masyarakat harus mengetahui pilkada. Karena ini merupakan pesta demokrasi. Dimana masyarakat menjadi bagian dari pilkada, untuk memilih pemimpin pada level provinsi,” papar Nisbah.
Selain itu, tujuan kegiatan untuk memperkuat hubungan KPU dengan lembaga lainnya, yang berkepentingan dengan kehumasan. Terutama dalam mengelola informasi dari stakeholder terkait isu pilkada.
“Paling utama adalah memperkuat jejaring kami dengan teman-teman jurnalis media cetak, online hingga elektronik. Intinya, isu pilkada harus tersampaikan dan diketahui masyarakat,” sebut Nisbah.
Adapun salah satu yang dijelaskan oleh pemateri Tasrif Siara dalam TOT itu, agar para Humas perlu jeli dan memili mental yang kuat dalam mengelola suatu release , jangan terkesan semua yang ditulis itu ungkapan penjabat tapi perlu menelaah mana yang harus disampaikan.secara runut.
” Saya menilai kebanyak produk dari kehumasan itu produk dari pernyataan pejabat padahal banyak sisi lainnya yang perlu ditulis untuk itu kehumasan itu harus berbagi peran dalam tim sehingga dibagi dalam beberapa devisi. Ada yang menulis relese , ada yang membuat laporan dan video bahkan ada yang update di sosmed agar isu tentang pilkada partisipasinya meningkat,” jelasnya.***