PALU.PIJARSULTENG.COM- Judi ayam. Kriminalitas. Melanggar KUHP. Tapi kadang judi ayam bisa aman.
Caranya? Banyak jalan akal menuju aman. Dikemas menjadi sebuah ‘ketangkasan’
Penelusuran wartawan ada beberapa lokasi judi ayam di Kota Palu. Termasuk di Keluraha Petobo, Kayumalue dan sekitaran Tondo.
Pemain judi ayam ini mendatangkan dari Sulawesi Barat, Sulawesi Utara dan Selatan.
‘’Judi kelas besar sudah,’’ ujar sumber yang tak ingin disebut namananya apalagi dirinya sering berada di beberapa titik arena.
Untuk menyamarkan judi ayam, maka dikedok menjadi acara undian.
Salah satunya, kata sumber nama ‘Big Game’ yang berada di wilayah Utara Kota Palu.
‘’Tidak mungkin Kapolsek atau intel polisi tidak tau,’’ aku sumber.
Ia juga menambahkan upaya polisi mengerebek di Petobo akhirnya juga membuat polisi banyak dibuli.
‘’Berarti lebih pintar dorang karena saat digrebek zonk. Uh jangan juga begitu sekali hahaha,’’ ujarnya.
Big Game, setiap pemain judi membeli sebuah ‘piala’ untuk menebak (game) dengan harga variasi. Ada yang 100 hingga 500 jutaan rupiah.
Harga piala itu disesuaikan dengan pilihan taruhan. Siapa yang tepat memilih ayam yang menang dia yang mendapat hadiah.
“’Kalau beli piala 100 juta ya dibayar 100 dari ayam yang kalah. Begitu disamarkan jadi seperti undian tapi ayam yang dipakai judi,’’ tandas sumber.
SULTENG BERJAMAAH
Sulteng di bawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid disandarkan pada nilai – nilai religi. Ia menyosialisasikan Sulteng Berjamaah. Tepat waktu solat dan selalu meramaikan masjid.
Tantangan situasi kriminalitas perjudian di Kota Palu menjadi agenda dan tantangan gubernur, Kapolda, Danrem 132 Tadulako, BIN daerah dan masyarakat beragama. ***