PALU. PIJARSULTENG.COM– Industri Jasa (IJK) Keuangan bakal tetap stabil di tahun 2025.Hal itu dikemukakan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah (Sulteng), Bonny Hardyputra, di giat Jurnalis, Kamis (20/3/2025).
Kata Bonny ini bisa tergambar dengan melihat kinerja positif di sektor perbankan, keuangan non-bank, dan pasar modal, industri ini terus tumbuh berkat edukasi keuangan yang berkelanjutan dan penguatan perlindungan konsumen.perkembangan tersebut terlihat hingga 31 Januari 2025, total aset perbankan di Sulteng sudah mencapai Rp75,67 triliun, tumbuh 16,76% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penyaluran kredit juga meningkat menjadi Rp60,77 triliun (16,84% yoy), dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp36,93 triliun (16,20% yoy).
Tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 159,52%, sementara rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di 1,54%.
Bank syariah turut mengalami pertumbuhan, dengan total aset mencapai Rp3,60 triliun (16,13% yoy) dan pembiayaan meningkat 14,23% menjadi Rp3,13 triliun.
Sementara itu, kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp17,66 triliun, naik 11,35% dengan NPL tetap di bawah ambang batas 5%.
Sektor pembiayaan juga menunjukkan pertumbuhan dengan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp7,15 triliun, naik 13,34% dibanding tahun sebelumnya.
Dana pensiun mengalami kenaikan aset sebesar 5,34% menjadi Rp104,81 miliar, sedangkan pembiayaan peer-to-peer lending mencatat outstanding pinjaman Rp509,43 miliar, meningkat signifikan 59,03%.
Di pasar modal, jumlah investor di Sulawesi Tengah terus meningkat, mencapai 153.481 rekening atau tumbuh 32,40% yoy. Reksa dana masih mendominasi dengan 118.466 rekening atau 77,19% dari total investor.
Sepanjang Januari hingga Februari 2025, OJK Sulteng telah menggelar 45 kegiatan edukasi keuangan yang melibatkan 2.861 peserta dari berbagai kalangan.
OJK juga menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 untuk mengukur tingkat literasi masyarakat.
Dari sisi layanan konsumen, OJK Sulteng menerima 196 aduan, mayoritas terkait perbankan dan perusahaan pembiayaan. Selain itu, OJK aktif dalam pemberantasan keuangan ilegal, dengan 587 entitas pinjaman online ilegal dan 209 investasi ilegal yang telah diblokir sepanjang 2025.
Menjelang Idul Fitri, OJK mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur tawaran investasi ilegal, pekerjaan paruh waktu mencurigakan, atau pinjaman online tanpa izin.
OJK menyediakan layanan pengaduan melalui telepon 157, WhatsApp 081-157-157-157, serta portal perlindungan konsumen di www.kontak157.ojk.go.id.
OJK juga aktif menggelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025, menghadirkan edukasi keuangan syariah melalui seminar, podcast, dan kegiatan sosial bersama pelaku usaha jasa keuangan syariah di Sulteng. NIA