PALU, PIJARSULAWESI.com- Salah seorang ibu hamil, warga Kota Palu, terpaksa melahirkan di dalam mobil setelah bolak balik mencari pelayanan kesehatan di 6 rumah sakit di ibukota Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Informasi mengenai ibu hamil yang melahirkan di dalam mobil tersebut diposting di media sosial Facebook oleh akun bernama Rizky Agung di Info Kota Palu (IKP).
Oleh akun Rizky Agung menyebutkan alasan sejumlah pihak rumah sakit menolak pasien ibu hamil yang tak disebutkan identitasnya tersebut. Di antaranya, karena dokter untuk operasi tidak ada.
Di rumah sakit lainnya, pihak keluarga pasien memperoleh jawaban jika dokter bisa (mengoperasi), cuma pasien yang antri untuk operasi sudah banyak. Sehingga, pihak keluarga pasien disarankan mencari rumah sakit lain. Terlebih lagi, posisi bayi bokong di pintu.
Ada juga pihak rumah sakit menolak karena dokter yang akan mengoperasinya sudah berumur sehingga tidak bisa mengoperasi malam hari. Sedangkan posisi bayi, tangannya di pintu.
Bahkan disebutkan, ada pihak rumah sakit menolak karena alasan dokter lagi isoman dan cuma menggunakan jasa dokter anastesi rumah sakit lain.
Setelah bolak-balik mencari rumah sakit di Kota Palu namun selalu ditolak, akhirnya kembali ke rumah sakit semula saat awal berupaya mencari pelayanan kesehatan. Saat dalam perjalanan, di depan SPBU Maluku, kepala bayi sudah keluar. Setibanya di halaman rumah sakit yang dituju, sang ibu melahirkan di dalam mobil.
Pihak keluarga berharap kejadian tersebut bisa menjadi perhatian Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, serta instansi terkait.
Sementara itu, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid dikonfirmasi PaluPoso, Rabu (25/8/2021), mengakui sudah menerima laporan mengenai ibu hamil tersebut. “Beberapa laporan, langsung kami respon cepat dan menanyakan langsung ke sejumlah direktur-direktur rumah sakit yang ada. Dan beberapa penjelasan yang kami terima,” kata Hadianto melalui pesan WhatsApp, Rabu (25/8/2021).
“Pertama-tama permohonan maaf kami kepada keluarga karena situasi dan kondisi sehingga beberapa pelayanan di rumah sakit menjadi hambatan dalam pelayanan,” tambahnya.
Ia menjelaskan dokter operasi yang ada di Kota Palu sangat terbatas. Terlebih lagi, di satu sisi ada keterbatasan dokter emergency untuk operasi ibu melahirkan. Di mana saat bertepatan dua dokter sedang menangani ibu yang hendak melahirkan juga atau dalam kondisi yang sama.
Kemudian beberapa dokter lainnya lagi yang tersebar di beberapa rumah sakit di Palu, ada yang terpapar COVID-19 dan sedang jalani isolasi mandiri.
Sekaitan hal itu kata Wali Kota, catatan Pemerintah Kota Palu ke pihak rumah sakit agar bisa mencarikan solusi terbaik agar setiap pasien terlayani dengan baik.
Ia mengakui jika Kota Palu kekurangan dokter dan masih menjadi kekurangan Pemkot. Namun, pihaknya tetap berupaya semoga ada dokter yang mengabdikan dirinya di Kota Palu.
“ Atas kendala ini kami berharap di wilayah kita ada dokter yang mau mengabdi di Kota Palu, sehingga segala pelayanan pasien bisa teratasi,” ujarnya. MAL
Ibu Hamil di Palu Melahirkan dalam Mobil karena Ditolak Beberapa Rumah Sakit
