Gubernur Anwar Hafid Akan Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Morowali Utara

Uncategorized70 Dilihat
iklan

PALU. PIJARSULTENG.COM– Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, melalui pesan singkat yang diterima via WhatsApp pada Selasa pagi (8/4/2025), menyampaikan bahwa ia akan mengunjungi warga terdampak banjir di Kabupaten Morowali Utara (Morut) pada Rabu (9/4/2025). Dalam kunjungannya, Gubernur Anwar akan didampingi oleh rombongan dan menggunakan pesawat komersial untuk menuju Bandara Morowali, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kendaraan darat menuju lokasi-lokasi yang terdampak bencana.

“Insya Allah, besok saya akan mengunjungi daerah yang terdampak bencana banjir di Morut. Kami akan menggunakan pesawat komersial dari Palu ke Bandara Morowali, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan mobil atau motor ke lokasi-lokasi terdampak banjir tersebut,” ujar Anwar Hafid yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Morowali selama dua periode.

Beberapa hari sebelumnya, Gubernur Anwar juga telah berkomunikasi langsung dengan Bupati Morut, dr. Delis, untuk membahas langkah-langkah penanganan dampak bencana banjir di wilayah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Dr. Akris Fattah Yunus, dalam keterangan kepada media pada Senin malam (7/4/2025), mengungkapkan bahwa ada beberapa wilayah di Kabupaten Morowali Utara yang terdampak banjir, termasuk 4 kecamatan dan 9 desa. Data sementara menunjukkan jumlah warga terdampak mencapai ribuan jiwa.

Di Kecamatan Petasia Timur, Desa Bunta tercatat sebanyak 743 kepala keluarga (KK) atau 2.827 jiwa terdampak. Sebanyak 96 KK atau 194 jiwa mengungsi, dengan 351 unit rumah terendam, termasuk 4 gereja. Desa Peboa juga mengalami kerusakan dengan 21 KK atau 84 jiwa terdampak, serta 17 unit rumah terendam.

Di Kecamatan Petasia Barat, Desa Oneput tercatat sebanyak 209 KK atau 695 jiwa terdampak, sementara di Desa Sampalowo, 86 KK atau 286 jiwa terdampak, dengan 80 rumah terendam. Di Kecamatan Lembo Raya, Desa Lembobelala tercatat 90 KK atau 270 jiwa terdampak, dengan 8 unit rumah terendam dan 1 unit jembatan gantung rubuh.

Akris Fattah Yunus juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Morowali dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah melakukan langkah-langkah penanganan sejak bencana terjadi pada 27 Maret 2025, termasuk evakuasi warga dan penyaluran bantuan berupa peralatan tidur dan bahan makanan.

Lebih lanjut, Akris menyampaikan bahwa pada Minggu (6/4/2025), Gubernur Anwar Hafid telah menginstruksikan BPBD Sulteng dan Dinas Sosial Sulteng untuk segera berkoordinasi dalam memenuhi kebutuhan warga yang masih mengungsi. Tindak lanjut yang dilakukan pada Senin (7/4/2025) termasuk pengiriman dua unit perahu fiber dan tambahan logistik serta mobil tangki air.

“Evaluasi terhadap masa tanggap darurat akan dilakukan pada 10 April 2025. Penanganan bencana akan dievaluasi apakah diperlukan perpanjangan masa tanggap darurat atau tidak,” kata Akris. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *