Gagasan Ekonomi Kerakyatan Mencuat di Daerah, Rendy: Sudah Lama Saya Simpan Gagasan Ini

Palu610 Dilihat

PALU, PIJARSULAWESI.com- Sistem ekonomi kerakyatan kembali digaungkan oleh otoritas pengambil kebijakan ditingkat daerah sebagai alternatif dan jawaban atas indikasi stagnasi pertumbuhan ekonomi.
“Ketika orang ramai bicara topik ekonomi kerakyatan, sejak lama saya sudah menyimpan gagasan itu berdasar potensi wilayah,” kata mantan Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah, H. Rendy A. Lamadjido dihubungi dari Palu, Selasa (28/9/2021).
Mantan anggota DPR RI tiga periode tersebut menjelaskan, sistem ekonomi kerakyatan adalah suatu sistem perekonomian yang berlandaskan pada ekonomi rakyat sebagai kekuatannya. Ekonomi rakyat sendiri merupakan kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh rakyat dengan pengelolaan berbagai sumber daya ekonomi secara swadaya, tergantung pada apa saja yang dapat mereka usahakan dan kuasai.
Rendy mencontohkan, ekonomi kerakyatan yang sesuai diterapkan di Kabupaten Tojo Unauna (Touna) adalah sektor perikanan laut dan pertanian berdasarkan potensi daerah ini.
“Touna potensinya adalah perikanan laut dan pertanian,” ujarnya.
Aktivitas ekonomi yang didorong berdasarkan potensi Kabupaten Touna tersebut kemudian diwujudkan dengan munculnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tiga sektor, yaitu, primer, sekunder, dan tersier. Sektor primer yang digarap UMKM meliputi pertanian, perikanan, dan peternakan.
“Misalnya bagi nelayan, bentuk koperasi nelayan atau kelompok nelayan dengan memodali mereka dengan kapal penangkap ikan modern,” kata Rendy.
Dari aktivitas perikanan tersebut, nelayan atau kelompok nelayan didorong untuk menangkap ikan tuna untuk tujuan ekspor. Sehingga, sektor sekunder dengan sendirinya ikut bergerak jika pemerintah mengintervensi dengan mendatangkan investor.
“Ajak investor bangun pabrik di wilayah itu,” imbuhnya.
Adapun upaya untuk menjaga kesinambungan aktivitas ekonomi, nelayan atau kelompok nelayan dikoordinir Perusahaan Daerah sebagai induk yang dikelola dengan manajemen modern.
“Libatkan anak-anak muda sarjana akuntansi dan manajemen untuk jadi manajer tiap kelompok nelayan. Insya Allah sejahtera nelayannya,” kata Rendy. MAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *