BANDUNG. PIJARSULTENG.COM – PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta didukung Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) bersama PT BJB Sekuritas Jawa Barat secara simbolis melakukan penandatanganan
Hal itu dikemukakan Iman Rachman, Direktur Utama, BEI.
Lanjut Iman mengatakan pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada 5.000 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat merupakan apresiasi.
“ Pencanangan Literasi Pasar Modal kepada 5.000 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat adalah bentuk apresasi kami kepada pahlawan dalam bidang kesehatan yang telah berjasa menjadi garda terdepan. Saat Pandemi COVID-19 melanda negeri ini. Dengan pembekalan literasi keuangan,” jelas Imam
” Kami berharap mereka dapat turut menjadi pahlawan keuangan bagi keluarganya sendiri,” jelas Iman, Direktur Utama BEI Iman Rachman.
kata dia lagi jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan selama tahun 2022.
Sampai dengan 9 November 2022, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.037.005 single
investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.339.673 SID. Namun masih
terdapat masyarakat, khususnya di Jawa Barat yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal.
Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi
pasar modal.
Program literasi dan inklusi pasar modal ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor
Perwakilan BEI Jawa Barat, didukung PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah
pertama di Indonesia yang akan mencapai target sebanyak minimal 5.000 Tenaga Kesehatan.
“Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi pasar modal, kami berusaha untuk terus bersinergi menggencarkan
program-progam edukasi ke berbagai pihak” papar Iman.
Program ini selain untuk meningkatkan pemahaman para Tenaga Kesehatan, diharapkan juga dapat
membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan investasi pasar modal. Selain itu,
diharapkan pula agar ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di Indonesia
dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.Demikian untuk diketahui publik. SAH