APIK Sulteng, Gelar Semiloka  Bersama Media

Uncategorized637 Dilihat

PALU. PIJARSULTENG.COM,-  Yayasan APIK Sulteng gelar semiloka membangun kesadaran media lokal Palu yang diselenggarakan di Santika Hotel.

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari Senin – Selasa ( 14-15/11/2022) diikuti 20 media yang ada di Kota Palu

Semiloka tersebut banyak – banyak membahas    tentang gender, Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.
Salah satu pemateri yang juga sebagai fasilitator, Ichan.memaparkan  alasan mengapa laki-laki perlu terlibat dan dilibatkan dalam upaya penghapusan kekerasan berbasis gender.

Pertama, karena sebagian besar pelaku kekerasan berbasis gender adalah laki-laki. Kedua, kekerasan berbasis gender terjadi dalam konteks relasi atau hubungan. Ketiga, bahwa akar masalah kekerasan berbasis gender adalah ketidaksetaraan relasi antara laki-laki dan perempuan, dan keempat karena laki-laki menempati posisi strategis dalam berbagai tingkatan dalam masyarakat.

Baca juga Genre Solusi Atasi 3 Masalah Remaja
Sabda Taro sebagai narasumber kedua berbagi pengalaman tentang strategi jika perempuan jarang sekali diposisikan sebagai ketua dibidang strategis meskipun memiliki skil/SDM yang dimilikinya dianggap cakap.
” Coba liat apakah dijabatan strategis ada perempuan yang berperan. Kalaupun ada itu sangat minim,” jelas Taro yang biasa disapa, Selasa (14/11/2022)

Baca juga Promosikan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja, Telkom Raih Penghargaan UN Women

Lanjut Taro laki-laki dalam upaya penghapusan kekerasan berbasis pengalaman melalui transformasi relasi dan kuasa laki-laki sehingga lebih adil gender. Transformasi relasi dan kuasa laki-laki ini dilakukan di berbagai level, mulai dari transformasi di tingkat personal, keluarga, komunitas, institusi dan struktur, sampai di level transformasi sosial, sehingga tercipta tatanan sosial yang adil gender tanpa adanya kekerasan.

Narasumber ketiga Ikemraty  menyampaikan tentang pengalaman beliau. Katanya Korban harus berani untuk speak up. Speak up merupakan hal yang positif, sehingga itu menjadi bahan evaluasi LBH APIK untuk meningkatkan upaya perlindungan perempuan khususnya dalam kasus kekerasan seksual

Oleh karena itu, LBH APIK Sulteng akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang didukung pemberitaan media yang ramah HAM dan Keberagaman, serta membuat saluran yang memudahkan korban agar berani melaporkan kejadian kasus kekerasan seksual.

“Jika ada korban yang melapor, LBH  APIK akan menangani korban sesuai dengan prosedur. Korban akan diberikan perlindungan atau rumah aman dan dijamin kerahasiaan identitasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku” Tutur Geby.

Sepanjang tahun 2021 Data Kekerasan Terhadap Perempuan Se Sulteng Disumbang Oleh Kota Palu yakni Sebanyak 230 kasus yang didampingi oleh LBH APIK Sulteng, 70 atau sekitar 30% diantaranya adalah kasus kekerasan seksual yang menimpa anak muda.

Usai istirahat, dihari kedua acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok untuk membuat media ramah HAM dan keragaman didampingi fasilator Sdr. Taro Peserta dibagi menjadi 2 kelompok. Hal itu dimaksudkan  memberikan kesempatan yang sama tanpa membedakan gender untuk pengembangan karier dan diharapkan kepada media dalam mempublikasikan tentang kekerasan harus seharus mungkin dan selalu mempertimbangka aspeksosialnya.SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *