Ajak Peran Serta Warga, Hadianto Siap Bangun Jembatan Menembus Keterisolasian Uwentumbu

Palu, Politik75 Dilihat
iklan

PALU.PIJARSULTENG. COM– Akses jalan menuju Dusun Uwentumbu Kelurahan Kawatuna, Kota Palu, sangat sulit. Jarak sekitar 7 kilometer dari ujung jalan beraspal poros Kawatuna-Lasoani menuju Dusung Uwentumbu, harus ditempuh sekitar 30 menit.

Untuk tiba di lokasi kegiatan tempat pertemuan antara Warga Uwentumbu dengan Calon Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, harus melintasi tiga kuala (Sungai kecil). Begitupula di beberapa titik, kondisi jalan berlumpur sehingga bagi pengendara roda dua harus ekstra hati-hati jika melintas.

Akses internet pun tak ada sama sekali di wilayah ini atau biasa disebut wilayah blank spot. Padahal, Uwentumbu berada di wilayah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.

Gambaran kondisi tersebut menjadi salah satu aspirasi warga diwakili Abdul Fian selaku ketua RW 05 Kelurahan Kawatuna, untuk bisa segera diperjuangkan. Harapannya, agar Uwentumbu yang masuk dalam wilayah Kota Palu, tak lagi tersisolir dari segala sektor.

“Kalau bisa pak, segera dibangun jalan dan jembatan,” kata Abdul Fian pada kampanye Calon Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid di Lapangan Takraw Dusun Uwentumbu, Sabtu (28/9/2024).

Ia juga meminta kepada Hadianto agar bisa membangun bronjong di sisi badan jalan, agar tak mudah longsong jika di musim penghujan.

Menyikapi hal itu, petahana Calon Wali Kota Palu 2024, Hadianto Rasyid membeberkan, rencana pembangunan jalan menembus keterisolasian Dusun Uwentumbu, sudah pernah ditinjau oleh Kementerian PUPR, beberapa waktu lalu.

Hasil pemetaan lapangan, dibutuhkan 7 buah jembatan untuk menembus keterisolasian Uwentumbu. “Bisa dibayangkan berapa anggaran negara yang dibutuhkan untuk membangun tujuh buah jembatan sepanjang jalur menuju Uwentumbu,” kata Hadianto yang terpaksa menggunakan kursi sebagai media pengganti panggung, agar mudah terlihat oleh warga yang hadir. Terlebih lagi terjadi pemadaman bergilir sehingga sound system yang disediakan tak bisa dimanfaatkan oleh Hadianto Rasyid.

Namun menurutnya, ada solusi yang bisa menghemat pembiayaan akses transportasi menuju Dusun Uwentumbu dengan melibatkan peran serta warga setempat. Jika sebelumnya harus membangun 7 unit jembatan, bisa dipangkas jumlahnya menjadi 2 unit Pembangunan jembatan. Dengan catatan, warga secara Ikhlas siap menghibahkan lahannya pada Lokasi yang dilalui jalur Pembangunan jembatan.

“Ini perlu dimusyawarahkan warga, jika sepakat menghibahkan lahannya kepada pemerintah, segera laporkan ke pemerintah, mumpung masih proses pembahasan anggaran di dewan untuk penganggaran tahun 2025,” ujar Hadianto.

Hadianto menekankan, jika warga sudah sepakat untuk menghibahkan, Pemerintah Kota Palu bisa segera mengalokasikan anggaran pembangunan jembatan untuk menembus keterisolasian Dusun Uwentumbu. SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *