PARIMO. PIJARSULTENG.COM– Tepat hari ke 19 bulan suci ramadhan, puluhan tokoh esponen Gemppar atau para tokoh pemekaran Kabupaten Parigi Moutong (Parimo)kembali menggelar pertemuan buka puasa bersama.
Pertemuan reuni para tokoh pemekaran tersebut, dilaksanakan dikediaman mantan ketua Gemppar Awalunsyah Passau, di jalan Maggau Janggo Kelurahan Masigi, kecamatan Parigi.
Turut hadir pula, para dewan adat Patanggota yang berada diwilayah Kecamatan Parigi. Pertemuan tersebut pimpinan langsung oleh Arifin Lamalindu salah satu dari pelaku sejara pemekaran Parimo.
Kegiatan kali bertemakan ” Kilas balik setelah 23 tahun Kabupaten Parigi Moutong berdiri “.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih 5 jam tersebut, banyak melahirkan kembali ide-ide serta gagasan baru untuk Kabupaten Parimo lebih baik kedepannya.
Eks ketua Gemppar Awalun mengatakan bahwa, Kabupaten Parimo ini, bukanlah hadiah manis yang diberikan begitu saja oleh kabupaten induk Donggala, melainkan ada perjuangan panjang yang dilalui rakyat semesta.
Olehnya ia berpesan agar siapa pun yang memimpin Parimo, janganlah coba-coba membolak balik fakta perjuangan rakyat dikalah itu.
“Jadi harus dipahami bahwa kami memperjuangkan Kabupaten ini puluhan tahun dari sejak tahun 1963 oleh Orang-orang tua kami dan pada puncaknya penjemputan paksa kami lakukan pada tahun 1999, disitulah banyak tokoh pemekaran yang berdarah-darah,”ungkapnya dengan nada latang.
Sementara eks sekjen Gemppar Arifin Sunusi, perjuangan untuk memekarkan kabupaten tersebut tidak lain dan tak bukan adalah bagaimana mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat Parimo
Sehingga kata dia, apa konsekwensi hukum yang akan dihadapi saat itu, mari terus kobarkan perjuangan demi masa depan generasi.
“Kami bersepakat saat itu apapun yang terjadi pemekaran Kabupaten Parimo adalah harga mati bagi kami,” sebutnya dengan nada tegas.***
