PALU.PIJARSULTENG.COM – Anggota DPRD Sulteng Ir.Elisa Bunga Allo mewakili pimpinan DPRD memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian RI atas perhatian kepada seluruh penyuluh pertanian yang menyatakan akan menaikan Biaya Oprasional Penyuluh (BOP) sebesar 50% dari yang diterima saat ini.
Hal tersebut disampaikan Elisa Bunga Allo saat menghadiri Jambore Penyuluh Tingkat Nasional Tahun 2023 yang di pusatkan di UPTD Pertanian Desa Sidera, Kabupaten Sigi pada Senin (5/11/23).
‘’Dengan harapan agar para penyuluh mampu lebih giat lagi dalam menaikan jumlah produksi pangan di Indonesia khususnya di wilayah Sulteng sebagai salah satu daerah penyanggah pangan utama untuk Ibukota Nusantara (IKN),’’ ujarnya.
Jambore Penyuluhan Pertanian Tingkat Nasional Tahun 2023 yang mengusung tema ‘Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Keberhasilan Provinsi Sulteng Sebagai Penyangga Pangan Utama Ibukota Nusantara (IKN),’’ dihadiri dan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr.Ir.H.Andi Amran Sulaeman.MP.
Jambore yang menghadirkan seribuan lebih para penyuluh pertanian se Indonesia tersebut, di hadiri oleh Gubernur Sulteng H.Rusdy Mastura, Kepala BPPSDMP Prof.Ir.Dedi Nursyamsi.M.Agr, Para Dirjen Kementerian Pertanian, Wakil Walikota Palu, Wakil Bupati Sigi, Unsur Forkopimda Sulteng, Kepala Dinas Pertanian dan Hotikultural Provinsi Sulteng, termasuk Sekretaris DPRD Sulteng Siti Rachmi Amir Singi,S.Sos.M.Si, bersama para kepala-kepala OPD lingkup Pemprov Sulteng dan kabupaten kota se-Sulteng.
Pada kesempatan ini, Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr.Ir.Andi Amran Sulaeman.MP, menyampaikan bahwa saat ini indonesia sedang giat-giatnya membangun kekuatan pangan nasional, dengan target yang telah dicanangkan bahwa indonesia harus mampu melakukan ekspor pangan keluar negeri.
Karena secara kondisi global, indonesia merupakan negara yang sangat luas, dan dimana saat ini pertanian indonesia telah menjadi terdepan dan kita telah meraih swasembada sebanyak tiga kali, olehnya pemerintah harus terus berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga kedepannya indonesia harus mampu dan bisa mengeskpor dan memberi bantuan pagan kepada 10 negara miskin dan kelaparan.
Serta Menteri Pertanian RI, juga menyampaikan kepada seluruh penyuluh pertanian bahwa Biaya Oprasional Penyuluh (BOP) yang sebelumnya sebesar Rp.400.000,- naik menjadi Rp.600.000,-, akan tetapi dengan kenaikan BOP tersebut para penyuluh harus mampu menaikan atau lebih meningkatkan lagi hasil produksi pangan dari sebelumnya.***