2021, BEI Sulteng Edukasi Pasar Modal Netizen Menuju Bulan Inklusi Keuangan

Ekonomi611 Dilihat

PALU, PIJARSULAWESI.Com– Menuju bulan Inklusi Keuangan 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah kembali menyelenggarakan kegiatan guna berpartisipasi melakukan edukasi pasar modal netizen
Bersama anakuntad.com, BEI Sulteng sukses melaksanakan kegiatan edukasi pasar modal secara virtual melalui Live Instagram @anakuntaddotcom terkait pasar modal dengan merangkul netizen follower @anakuntaddotcom di Instagram,
Kepala Kantor BEI Sulteng, Dendy Faizal Amin, menjelaskan, pasar modal adalah pihak yang memfasilitasi pihak membutuhkan dana, seperti perusahaan swasta, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pemerintah yang membutuhkan dana dan pihak mencari instrument investasi.
Tujuan kehadiran BEl di Sulteng yaitu untuk menyelengarakan perdagangan di pasar modal.
“Dua fungsi kehadiran pasar modal di Sulteng sepanjang tahun 2018 yaitu, pertama memberikan informasi seputar investasi pasar modal kepada masyarakat, seluruh kabupaten kota, bahkan kampus-kampus. Kedua, melalui Kantor Perwakilan dapat membantu pusat-pusat daerah, maupun Pemerintah daerah untuk mendapatkan akses pendanaan, baik untuk eksistansi atau pembiayaan infrastruktur melalui mekanisme di pasar modal, baik dalam hal penerbitan surat hutang atau penerbitan saham,” jelas Dendy Faizal Amin, Sabtu (16/10/2021).
Dendy menjelaskan, ada beberapa transaksi di pasar modal, mulai dari saham, kredit dan lain sebagainya, serta transaksi paling besar di pasar modal adalah transaksi saham.
“Dari data BEI transaksi saham per hari sekitar Rp13 triliun, itu merupakan transaksi yang setiap hari investor lakukan dalam pembelian saham, jika di Sulteng rata-rata transaksi investor sekitar Rp500 miliar sampai Rp600 miliar per bulan. Jika dibandingkan dengan kawasan Indonesia timur, posisinya kurang lebih ke empat,” ungkapnya.
Kepala BEI menyebut investor di Sulawesi tengah sekitar 10.000 investor didominasi milenial.
“Yang menarik adalah 64 persen di antaranya itu adalah kalangan milenial yang usianya 30 tahun ke bawah, dari 64 persen investor anak-anak muda tersebut, jika diakumulasi total aset saham di pasar modal kurang lebih Rp57 miliar,” katanya. SAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *