Penutupan Pagar Restoran Maestro Dampak Perseteruan Anak dan Ayah Membuahkan Hasil Setelah Menempuh Jalan Damai

Ekonomi69 Dilihat
iklan

PALU.PIJARSULTENG.COM– Perseteruan antara Peter Meroniak dan anaknya, John David Meroniak, yang melibatkan sejumlah usaha keluarga, akhirnya mencapai titik terang.

Sebelumnya kasus ini sempat mencuat setelah adanya penutupan pagar Restoran Maestro  secara paksa Jalan MT Haryono, Palu, Minggu (29/12/2024).

Peter Meroniak (Ayah) , John David Meroniak (anak) dan Ito Law Putra. 

Restoran tersebut, yang menjadi salah satu usaha milik Peter Meroniak, menjadi salah satu sasaran dalam upaya pengambil alihan paksa oleh sang anak.

Menurut kuasa hukum Peter Meroniak, Ito Law Putra, permasalahan ini telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Palu dengan nomor perkara 159/Pdt.G.2024/PN Palu.

Namun, setelah penutupan paksa Restoran Maestro, perundingan antara kedua belah pihak pun dilakukan untuk mencari jalan damai.

Perundingan yang melibatkan kuasa hukum dari kedua belah pihak berlangsung cukup lama, dimulai sejak siang dan berakhir pada malam hari.

Proses mediasi tersebut berlangsung di kediaman Peter Meroniak dan berhasil meredakan ketegangan yang sempat membara.

“Sebelumnya, ada kesalahpahaman dan miskomunikasi antara ayah dan anak. Mungkin banyak yang mendengar tentang masalah usaha yang ada di Donggala dan Prince John. Namun, hari ini telah ditemukan kesepakatan yang baik. Kami berharap ini menjadi bukti bahwa keluarga adalah sesuatu yang luar biasa, dan masalah apapun bisa diselesaikan dengan damai,” ujar Ito usai perundingan, Minggu malam.

Ito menambahkan bahwa pertemuan tersebut mengarah pada saling pengertian antara Peter dan John. Keduanya sempat duduk bersama, berbicara, dan bahkan makan bersama.

“Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada komunikasi yang terhambat akibat perbedaan waktu dan jarak, pada akhirnya mereka bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik,” jelasnya.

Selain itu, Ito menegaskan bahwa tidak akan ada lagi masalah terkait penghentian usaha yang sempat dibicarakan sebelumnya.

“Gugatan akan dicabut dalam waktu dekat, dan kami berharap ke depan, usaha seperti Restoran Maestro dan Prince John Dive dapat berkembang lebih baik lagi,” tambahnya.

Dengan tercapainya kesepakatan ini, Restoran Maestro yang sebelumnya ditutup, kini telah dibuka kembali. Kedua pihak berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi banyak orang, bahwa dalam keluarga, komunikasi dan penghargaan satu sama lain adalah kunci untuk menyelesaikan masalah.

“Ini adalah kisah yang mengingatkan kita semua betapa pentingnya berkumpul bersama keluarga, apalagi di akhir tahun seperti ini. Kita harus menghargai waktu bersama orang tua dan keluarga kita selama mereka masih ada,” ucapnya Ito. YUN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *